Kasus Corona Mingguan Melonjak 42%, 5 Provinsi Tertinggi dari Jawa

Kasus Corona Mingguan Melonjak 42%, 5 Provinsi Tertinggi dari Jawa

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 24 Jun 2021 18:49 WIB
Coronavirus. COVID-19. Copy space. 3D Render
Ilustrasi Virus Corona (Getty Images/BlackJack3D)
Jakarta -

Kasus Corona di Indonesia secara nasional melonjak sampai 42%. Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan PPKM secara mikro masih menjadi cara paling efektif untuk meredam penularan Corona.

"Minggu ini, perkembangan kasus positif COVID-19 nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 42%. Kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan dikontribusikan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan penambahan mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu," kata ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Kamis (24/6/2021).

Ada lima provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi terhadap kenaikan kasus positif COVID-19, yaitu DKI Jakarta yang naik sebesar 13.022 kasus; Jawa Barat yang naik sebesar 6.449 kasus; Jawa Timur naik 1.756 kasus; Daerah Istimewa Yogyakarta yang naik sebesar 1.322 kasus; dan Jawa Tengah yang naik sebesar 1.012 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejalan dengan kenaikan kasus positif, kematian di Provinsi ini juga menjadi yang tertinggi di minggu ini. Hanya DIY yang angka kematiannya tak meningkat tajam.

"Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar," ujar Wiku.

ADVERTISEMENT

Secara rinci, lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi adalah: DKI Jakarta yang naik sebesar 200 kasus; Jawa Tengah yang naik sebesar 96 kasus; Jawa Timur naik yang naik sebesar 79 kasus; Jawa Barat yang naik sebesar 73 kasus; dan Lampung yang naik sebesar 72 kasus.

Apa saran Satgas untuk meredam kasus Corona ini? Silakan klik halaman selanjutnya.

Lihat Video: Terus Meroket! Kasus Corona RI Tembus 20 Ribu Per 24 Juni

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut, Wiku menambahkan bahwa situasi COVID-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi pasca periode libur akhir tahun lalu. Saat ini kasus mencapai 160,524, sedangkan kasus aktif tertinggi adalah 176,672 pada 5 Februari lalu. Wiku mengatakan PPKM mikro masih menjadi yang paling efektif meredam kasus Corona.

"Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik Indonesia, dan juga pengalaman negara lain, dan disimpulkan bahwa PPKM mikro masih menjadi cara penanganan yang paling efektif karena dilakukan hingga tingkat terkecil dan dapat berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat." jelas Wiku.

Satgas meminta agar mekanisme koordinasi dan pembagian peran dalam menjalankan PPKM mikro dilakukan dengan benar dan seefektif mungkin. Dalam rangka pencegahan, lurah/kepala desa sebagai pengendali Posko wajib berkoordinasi dengan Ketua RW untuk mendata kasus positif di tingkat RT di wilayah masing-masing, serta bersama Babinsa dan Babinkamtibmas memantau kepatuhan protokol kesehatan dan memberikan edukasi seputar COVID-19.

"Lurah/Kepala Desa harus mengkoordinasikan pelaporan data, pembentukan posko, dan pelaksanaan fungsinya melalui aplikasi Bersatu Lawan COVID (BLC), untuk itu jika ada wilayah yang belum melaporkan secara rutin melalui aplikasi BLC, mohon agar dapat segera menghubungi Satgas Pusat," tutur Wiku.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads