Said Aqil: Saat Ini Sedang Perang, Negara yang Hanya Impor Vaksin Itu Kalah

Said Aqil: Saat Ini Sedang Perang, Negara yang Hanya Impor Vaksin Itu Kalah

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 23 Jun 2021 14:34 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (kedua kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Maksum Mahfudz (kanan), Ketua Abdul Manan Ghoni (kiri) dan Ketua Robikin Emhas (kedua kiri) memberikan pernyataan sikap tentang kasus perairan Natuna di gedung PBNU, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Said Aqil (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum PBNU, Said Aqil, mengatakan saat ini ada lima perang besar yang harus dimenangi. Said Aqil menyebut pandemi COVID-19 telah melahirkan perang baru, yaitu perang biologi dan vaksin.

Pernyataan itu disampaikan Said Aqil dalam kegiatan Haul Emas KH Wahab Chasbullah yang ditayangkan di YouTube NU Channel seperti dilihat, Rabu (23/6/2021). Perang yang dimaksud oleh Said Aqil ini bukan perang fisik.

"Ini bukan perang fisik, tapi perang ini dapat merebut, menguasai, mengubah cara berpikir masyarakat sehingga pada akhirnya suatu bangsa akan tunduk dan tergantung pada bangsa lain, bukan perang fisik, tapi perang pengaruh, perang peradaban," ujar Said Aqil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang pertama yang disampaikan Said Aqil adalah perang kebudayaan. Saat ini, kata Said Aqil, masyarakat banyak dijejali konten film, musik, hingga game dari bangun tidur sampai tidur lagi.

"Jadi cucu saya yang kecil sudah itu pegangannya dilarang sudah tidak bisa lagi, sulit untuk dilarang, paling-paling diarahkan sedikit bisa," ujar Said Aqil.

ADVERTISEMENT

Perang selanjutnya adalah perang digital. Said Aqil menyebut semua negara berlomba-lomba menguasai dunia digital agar tak tunduk kepada negara lain.

"Semua negara memproduksi platform digital untuk menciptakan ketergantungan dan memotret perilaku dan algoritma bangsa lain agar selalu dalam kendali," ujar dia.

Barulah dia menyinggung soal perang vaksin dan perang biologi di era pandemi COVID-19. Menurut Said Aqil, negara yang hanya mengimpor vaksin akan menjadi negara yang kalah.

"Kemudian dengan adanya COVID-19 ini ada perang baru, perang biologi, apa? Perang vaksin. Negara yang mampu memproduksi vaksin akan jadi pemenang dalam perang ini. Negara yang tidak mampu, hanya mengimpor saja, itulah negara yang kalah," ujar Said Aqil.

Padahal, kata Said Aqil, virus Corona telah berubah varian dan lebih cepat menular. Namun bangsa Indonesia belum mampu menghasilkan vaksin sendiri.

"Itu membutuhkan vaksin yang lebih canggih lagi, lebih canggih lagi. Kita belum mampu membuat vaksin yang tahap pertama, penyakitnya atau pandeminya sudah meningkat ke level ketiga," ujar Said Aqil.

Di tengah situasi tersebut, Said Aqil menyebut Indonesia hanya akan menjadi penonton. Negara-negara besarlah yang terlibat perang vaksin di era pandemi ini.

"Ini akan terjadi perang vaksin, Amerika, Jerman, RRC Tiongkok. Ini terjadi perang vaksin, kita ini hanya jadi penonton, bisanya cuma importir, itu pun apakah uangnya dapat dari utang atau dari mana, nggak tahu saya atau dapat dari potong-potong anggaran barangkali," ujar dia.

Terakhir, Said Aqil menyebut perang yang sedang terjadi adalah perang makanan, air, dan energi. Mereka yang menguasai itu akan menjadi penguasa global.

"Itulah gambaran globalisasi memasuki era 5.0, bukan lagi 4.0, nah ini bagaimana kita caranya tidak ketinggalan dalam hal ini," ujar dia.

Simak Video: Said Aqil: Ini Jelas! Kita Akan Didikte Negara Produsen Vaksin

[Gambas:Video 20detik]





(knv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads