Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut solidaritas global berarti penting untuk menyukseskan program vaksinasi masyarakat dunia secara adil. Menurutnya, kerja sama internasional akan memudahkan setiap negara menyediakan vaksin untuk rakyat.
Hal itu disampaikan AHY dalam sambutannya di acara The Summit for Vaccine Internationalism yang diselenggarakan oleh Progressive International, Jumat (18/6).
"Partai Demokrat aktif turut serta dalam membangun kerja sama selatan-selatan ini dengan membawa harapan untuk mengakhiri ketimpangan akses vaksin dan obat-obatan COVID-19 bagi seluruh masyarakat di dunia," ujar AHY dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (23/6/2021).
"Dalam krisis global hari ini, tidak ada utara dan selatan, tidak ada negara maju dan berkembang, tidak ada negara kaya dan miskin. Kita adalah satu, sehingga kita harus bertindak sebagai satu," lanjutnya.
Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menerangkan Indonesia juga menghadapi kesulitan dalam penanganan kasus COVID-19, seperti halnya negara-negara lain di dunia. Sekalipun saat ini proses vaksinasi terus berjalan, kapasitas Indonesia untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin disebut AHY masih jauh tertinggal. Sementara itu, penyebaran virus terus meningkat dan fenomena mutasi COVID-19 di berbagai belahan dunia yang juga telah masuk ke Indonesia.
Ia turut menyoroti pentingnya proses vaksinasi di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang saat ini dihadapi Indonesia usai perayaan Hari Raya Idul Fitri. AHY mengulas peningkatan jumlah kasus yang mempengaruhi tingkat ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 bisa memunculkan krisis baru.
"Kita harus menyadari bahwa dukungan global, serta kerja sama yang efektif dan saling menguntungkan antar pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan produsen vaksin, sangat diperlukan untuk menghadapi situasi krisis ini," ungkap AHY.
"Oleh karena itu, kami sangat mendukung adanya Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights (TRIPS) Waiver untuk membuka akses transfer ilmu dan teknologi yang dibutuhkan, terutama bagi negara berkembang (termasuk Indonesia) untuk memproduksi vaksin COVID-19 dengan efikasi tinggi serta obat-obatan dalam skala besar," imbuhnya.
Ia meyakini inisiatif tersebut akan menjadi game changer yang penting. Sebab, dengan kemampuan untuk memproduksi vaksin sendiri, negara-negara berkembang akan dapat mencapai kekebalan lebih cepat dan mengalahkan pandemi lebih cepat. Ia pun mengajak masyarakat luas untuk saling berkontribusi dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Mari kita tunjukkan tekad dan komitmen kita untuk persatuan global, solidaritas, keadilan dan kemanusiaan," ujar AHY.
Sebagai informasi, Summit for Vaccine Internationalism adalah pertemuan internasional yang bertujuan untuk memproduksi, mendistribusikan, dan memberikan vaksin untuk semua masyarakat dunia. Melalui Summit for Vaccine Internationalism ini, Progressive International menghadirkan aliansi para menteri pemerintah, pemimpin politik, dan pakar di negara-negara Selatan untuk membangun solidaritas global melalui berbagi teknologi dan berbagi pengetahuan, dan menyuarakan pentingnya menghentikan ketimpangan akses vaksin dan obat-obatan COVID-19 dengan segera melaksanakan TRIPS Waiver dan melakukan produksi nasional secara mandiri.
Simak juga 'Di Balik Label 'Herd Stupidity' untuk Capaian RI Atasi Pandemi':
(akn/ega)