Pasar JB, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, ditutup selama dua minggu. Penutupan ini merupakan akibat dari lonjakan jumlah virus Corona (COVID-19).
Pantauan detikcom, Selasa (22/6/2021) pukul 17.02 WIB, petugas Satpol PP membersihkan area pasar. Sesekali petugas mengarahkan pedagang untuk menutup jualannya.
Para pedagang tampak melepas tenda atau terpal jualan. Diawasi Satpol PP, pedagang juga tertib menjaga jarak, sehingga tidak terjadi kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada area pasar, terpasang spanduk pemberitahuan penutupan dari tanggal 22 Juni sampai 6 Juli. Selain itu, ditulis wilayah tersebut mengalami lonjakan kasus COVID-19.
"Pemberitahuan. Pasar PRC dan Pasar JB Ditutup Selama 2 Minggu. Mulai hari Selasa Tanggal 22 Juni-Hari Selasa Tanggal 6 Juli," tulis spanduk tersebut.
"Wilayah ini Angka Korban Positif COVID-19 Sangat Tinggi," sambung tulisan spanduk.
Di area pasar, masih banyak sepeda motor yang melintas. Sesekali mereka ikut melihat dan bertanya kepada warga mengenai maksud kedatangan Satpol PP.
Pada pukul 16.39 WIB, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto ikut memantau pembersihan pasar. Ia juga mengecek lokasi dagangan serta menyapa warga sekitar.
Salah satu pedagang, Syarifin (39), tidak keberatan atas penutupan area pasar meskipun tidak ada pedagang di pasar itu yang positif COVID-19.
![]() |
"Ini kan kita sudah zona merah, bahkan hitam. Jadi selama 2 minggu ini kita nggak berjualan," katanya saat ditemui di lokasi.
"Ya nggak (ada yang positif). Cuma ini antisipasi saja karena Cengkareng kan parah," ujarnya.
Diketahui, dari data Pemprov DKI Jakarta di situs corona.jakarta.go.id, Cengkareng Timur menjadi kelurahan dengan kasus aktif terbanyak kedua setelah Kapuk. Di Cengkareng Timur, terdapat 328 kasus positif aktif.
(aik/aik)