Polisi masih menyelidiki dugaan penembakan pemimpin redaksi (pemred) media lokal di Sumatera Utara (Sumut), Mara Salem Harahap atau Marsal. Polisi masih menunggu hasil autopsi jasad Marsal.
"Saat ini masih proses penelitian ataupun proses autopsi dan sampai saat ini hasil belum kami dapatkan, karena kami penyidik menunggu hasil yang valid," kata Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, Senin (21/6/2021).
Agus mengatakan pihaknya masih memeriksa barang bukti yang ada di lokasi kejadian. Sejumlah barang sedang diperiksa tim Labfor Polda Sumut.
"Oleh sebab itu, sebab-sebab kematian kalau ditanyakan, jenis proyektil, senjata, atau yang lainnya, kami penyidik masih menunggu informasi dari forensik," jelasnya.
Sebelumnya, pemred media online di Sumut, Marsal, ditemukan di dalam mobilnya pada Sabtu (19/6). Dia ditemukan dengan luka yang diduga bekas tembakan di bagian kaki.
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan Marsal masih hidup saat ditemukan di mobil. Dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
"Dari hasil pemeriksaan, pada saat ditemukan oleh istrinya kondisi yang bersangkutan, almarhum, itu masih dalam keadaan sadar," kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra.
"Tapi dalam perjalanan dibawa ke rumah sakit, yang bersangkutan setelah sampai di rumah sakit, ternyata Tuhan menentukan lain," imbuhnya.
Panca mengatakan terdapat luka di kaki korban. Polisi melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
"Dari hasil pendalaman diketahui seorang awak media ditemukan di jalan dalam kondisi pada bagian kaki atas itu mengalami luka. Nanti akan dilaksanakan autopsi untuk memastikan apa penyebab kematian dari yang bersangkutan," ucapnya.
PWI dan Dewan Pers Kutuk Aksi Penembakan
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut menyebut Mara Salem merupakan wartawan sekaligus pemred salah satu media lokal di Sumut. PWI Sumut meminta agar pelaku penembakan segera ditangkap.
"PWI Sumut mengecam keras dan mengharapkan aparat kepolisian segera mengungkap siapa dalang dan pelaku serta motif melatarbelakangi korban sehingga mati terbunuh mengenaskan saat menuju kediamannya," ucap Ketua PWI Sumut, Hermansjah.
Herman menyebut ada beberapa kasus dugaan kekerasan terhadap wartawan di Sumut dalam beberapa bulan terakhir. Yang terbaru adalah penembakan terhadap Marsal.
"Pada 29 Mei 2021, kasus percobaan pembakaran rumah Abdul Kohar Lubis, jurnalis linktoday.com, di Kota Pematangsiantar. Pada 31 Mei 2021, mobil jurnalis Metro TV Pujianto di Sergai dibakar OTK," tutur Herman.
"13 Juni 2021, rumah orang tua jurnalis di Binjai dibakar OTK. Diduga karena kasus judi. Pada 19 Juni 2021, Marah Halim, Pemred lassernewstoday.com, tewas setelah ditembak OTK," tambahnya.
Dewan Pers juga mengutuk peristiwa pembunuhan yang dialami Marsal. Menurut Dewan Pers, hal tersebut sangat tidak dibenarkan.
"Saudara Mara Salem Harahap meninggal dunia dengan jejak kekerasan. Ditemukan dua luka tembak di tubuhnya. Kekerasan, apa lagi yang menghilangkan nyawa, jelas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Terlebih-lebih jika kekerasan itu dilakukan terkait dengan pekerjaan seseorang sebagai wartawan," kata Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh, Sabtu (19/6).
"Dewan Pers menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Mara Salem Harahap. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan batin dan LasserNewsToday dapat melanjutkan kiprah sebagai pers yang profesional dan menegakkan Kode Etik Jurnalistik," kata dia.
(haf/haf)