Corona Meledak, Desakan Lockdown Makin Nyaring

Corona Meledak, Desakan Lockdown Makin Nyaring

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 21 Jun 2021 15:57 WIB
Sultan Ingin Jogja Lockdown, Ini Kondisi Kasus Corona di Jogja
Foto: Ilustrasi Corona (Edi Wahyono)
Jakarta -

Lonjakan kasus Corona (COVID-19) di Indonesia terus menekan fasilitas kesehatan. Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mendorong pemberlakuan lockdown di sejumlah daerah.

"Kalau bicara merespons mencegah beban di fasilitas kesehatan, atau pembatasan atau lockdown atau apa pun itu, ya karena ini sudah dimana-mana, nggak bisa di Jakarta aja. Setidaknya di Jawa atau di sekota raya Jawa. Durasinya minimal 2 minggu, ada dua kali masa inkubasi sebulan," kata Dicky saat dihubungi, Senin (21/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memperingatkan bahwa kebijakan lockdown harus dipersiapkan dengan baik. Utamanya yakni dukungan finansial kepada daerah.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas kemampuan daerah ini tidak setara kemampuan finansial daerah ini. Sehingga disupport oleh pemerintah pusat. Jadi ini harus disiapkan dalam emergency waktu dekat ini. Ini belum puncak, ini sedang menuju puncaknya," ungkapnya.

Dicky juga memaparkan keuntungan dan kerugian dari kebijakan lockdown ini. Keuntungannya, lockdown bisa mengurangi beban di fasilitas kesehatan.

"Plus minusnya ada. Kalau plusnya ya kita ketika ada lockdown kita bisa mengurangi beban cepat di faskes," tuturnya.

Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman (Dok istimewa/foto diberikan oleh Dicky Budiman)Foto: Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman (Dok istimewa/foto diberikan oleh Dicky Budiman)

Sedangkan kerugiannya, lanjutnya, terletak pada ongkos sosial kebijakan ini. Selain itu, kelompok masyarakat yang rawan bisa terdampak.

"Kalau bicara minusnya ya beban di pemerintahan. Secara ongkos sosial ekonomi politik. Ada juga kelompok masyarakat yang rawan. Ini harus disiasati agar dampaknya minimal," imbuhnya.

Simak video 'Corona Melonjak, Epidemiolog Sarankan Skema Buka Tutup Kota':

[Gambas:Video 20detik]



Kasus Corona Melonjak, RS Hampir Penuh

Untuk diketahui, penambahan kasus Corona per 20 Juni kemarin mencapai 13.737 kasus. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima laporan bahwa beberapa wilayah memiliki keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) RS khusus pasien virus Corona (COVID-19) di atas 70 persen. Dicatat, ada 87 kabupaten/kota dengan BOR di atas 70 persen.

"Tadi dilaporkan kepada bapak Presiden, bahwa terdapat 87 kabupaten kota yang fasilitas rumah sakit di atas 70 persen di 29 provinsi. Oleh karena itu, arahan bapak presiden untuk terus menjaga kedisiplinan masyarakat tentang 3M, dan ini merupakan penugasan di BNPB," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/6/2021).

Kemudian, selain soal keterisian rumah sakit, presiden memfokuskan tindakan pada penanganan di beberapa daerah dengan lonjakan kasus virus Corona. Pemerintah juga memperpanjang PPKM Mikro sampai 5 Juli 2021.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads