Polda Metro Jaya berharap pembatasan mobilitas di 10 penggal jalan bisa menekan laju penyebaran COVID-19. Polda Metro Jaya menyebut kenaikan kasus Corona di Jakarta sudah mengkhawatirkan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers, Senin (21/6/2021), mulanya menegaskan polisi tetap akan melakukan patroli mencegah penyebaran Corona selain melakukan pembatasan di 10 titik penggal jalan tersebut. Operasi juga sampai ke tingkat RT/RW bersama-sama tim operasi yustisi.
Yusri kemudian berbicara saran olahraga di rumah saja ketika hari libur. Dia menegaskan olahraga tidak dilarang, tetapi sebaiknya di rumah saja karena aparat menemukan kerumunan di taman yang melibatkan orang sehabis berolahraga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang disarankan betul kalau hari libur sebaiknya olahraga, nggak dilarang olahraga itu, kita harus sehat. Tapi tolong di situasi saat ini, crowd-nya ini lo, kerumunan ini yang bahaya. Disarankan sebaiknya olahraganya di rumah saja. Yang rawan ini olahraga jalan-jalan ke taman-taman, ini taman-taman sudah banyak juga kita amankan semuanya, taman-taman habis jalan-jalan kaki, nongkrong di jalan, ngumpul mereka berkerumun. Ini kita bubarkan," kata Yusri.
Yusri menyebut pihaknya ingin masyarakat sadar bahaya Corona di Jakarta. Menurutnya, Corona di Jakarta sudah seperti orang panjat tebing alias menanjak terus.
Baca juga: Lagi-lagi Rekor Kasus Corona di Jakarta |
"Bagaimana masyarakat mau sadar sekarang ini, menyadarkan masyarakat mau patuh dan taat kepada protokol kesehatan dan mau sadar Jakarta ini sudah sangat tinggi, sudah sangat tinggi," kata Yusri.
"Kalau kita mau lihat kurvanya itu selama lima hari, langsung naik terus. Dari mulai setelah Lebaran itu 500, naik 600, seribu, dua ribu, tiga ribu, empat ribu sampai dengan 5.582 Jakarta ini. Jadi kayak orang manjat tebing," ujar Yusri.
(gbr/dhn)