Banjir merendam puluhan rumah warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar). Banjir tersebut juga bercampur sampah dan lumpur.
Peristiwa banjir ini terjadi di Dusun 2, Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Minggu malam, sekira pukul 19:30 Wita. Selain karena curah hujan tinggi, banjir terjadi akibat luapan air dalam kanal yang membelah pemukiman warga. Kanal meluap lantaran tersumbat sampah.
"Karena curah hujan di daerah dalam, di gunung, juga ada penyumbatan sampah," kata Kepala Dusun 2 Pambusuang, Baharuddin kepada wartawan di lokasi banjir, Minggu (20/06/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baharuddin mengaku tidak menduga akan terjadi banjir. Berbekal alat seadanya, ia bersama warga lainnya bergegas menyingkirkan sampah dalam kanal, agar air mengalir dengan lancar.
"Jadi tadi ini, jam 18:30 Wita ada hujan. Tadinya ini kita tidak sangka akan ada banjir. Setelah beberapa jam hujan, masyarakat panik, katanya naik air. Bersama masyarakat kita langsung membersihkan sampah dalam kanal, hingga akhirnya mulai surut, " ungkap Baharuddin.
Kendati daerah ini kerap diguyur hujan deras, kata Bahruddin, banjir seperti ini baru pertama kali terjadi. Selain karena tersumbatnya kanal, banjir diduga kiriman dari daerah lain yang lebih tinggi.
"Setiap hujan deras di daerah ketinggian (hulu), warga pasti waspada, khawatir terjadi banjir," ungkap Baharuddin, sembari memantau kondisi air dalam kanal yang mulai surut.
"Saya tidak sempat menghitung jumlah rumah-rumah yang ini (terdampak banjir), perkirakan ada 20 rumah," pungkas Baharuddin.
Salah satu warga, Asri, mengaku tidak dapat menyelamatkan harta benda, lantaran banjir terjadi tiba-tiba. "Kulkas, motor, televisi, sound system, semua rusak tidak sempat diselamatkan, air tiba-tiba meluap," tuturnya pasrah.
Berdasarkan pantauan detikcom, sejumlah warga sibuk membersihkan rumah masing-masing. Warga terlihat menyingkirkan sampah dan sisa endapan lumpur yang terbawa banjir.
Akibat peristiwa ini, kerugian yang diderita warga ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Warga yang bermukim di sekitar kanal masih waspada, mengantisipasi banjir susulan lantaran kondisi cuaca masih buruk.
(isa/isa)