Persi: Kondisi RS Sudah Nyaris Penuh, Terutama di Jawa

Persi: Kondisi RS Sudah Nyaris Penuh, Terutama di Jawa

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Jun 2021 11:01 WIB
Petugas medis mempersiapkan ruangan yang akan digunakan untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (30/4/2020). Peralatan medis ini didatangkan oleh CT Corp, bersama Bank Mega serta dukungan Indofood dan Astra Group.
Ilustrasi rumah sakit (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengungkapkan, saat ini kondisi rumah sakit di Indonesia sudah nyaris penuh. Nyaris penuhnya rumah sakit itu terutama terjadi di wilayah Jawa.

"Bahwa memang kondisi rumah sakit ini sudah nyaris penuh, terutama di Jawa," kata Sekjen Persi, Lia G Partakusuma, dalam jumpa pers virtual, Minggu (20/6/2021).

Lia pun meminta masyarakat bersabar dan tidak panik bila rumah sakit penuh. Dia juga meminta masyarakat untuk bersedia dirujuk ke rumah sakit lain bila rumah sakit yang dituju sudah penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bila rumah sakit penuh mohon dapat bersabar dan tidak panik, untuk menunggu proses mencari rujukan, dan ini juga terjadi di daerah, bila harus dirujuk, mohon bersedia untuk dirujuk di rumah sakit lain," tuturnya.

Lia mencontohkan peristiwa di Jawa Tengah. Dia mengungkapkan, ada pasien COVID-19 yang menolak dirujuk ke rumah sakit di kota besar. Hal itu pun membuat rumah sakit kerepotan.

ADVERTISEMENT

"Ini terjadi misal di Jateng, waktu mau dirujuk ke kota besar yang punya fasilitas, ternyata pasien menolak rawat. Buat rumah sakit ini juga satu kerepotan tersendiri apabila tidak mau dirujuk, kemudian fasilitas rs di tempat tersebut penuh. Ini pasien akan protes juga 'kenapa kok saya tidak dapat tempat, kok lama'. Tapi kalau kita rujuk tidak bersedia," papar Lia.

"Kondisi hari ini, menyebabkan kami tidak bisa memberikan pelayanan cepat yang diminta masyarakat," sambung dia.

BOR Non-COVID Menurun

Lia mengungkapkan, saat ini bed occupancy rate (BOR) untuk pasien non-COVID menurun. Hal itu pun berpengaruh dengan pendapatan rumah sakit.

"Bisa-bisa hanya 10-20 persen dari yang biasa. Sehingga memang betul cash flow kita agak terganggu," kata Lia.

Apalagi, lanjutnya, saat ini banyak rumah sakit yang terpaksa tidak menerima pasien non-COVID-19. Hal itu pun berpengaruh buruk terhadap pasien non-COVID-19 yang seharusnya mendapat perawatan rutin dari rumah sakit.

"Yang paling kasihan adalah pasien non-COVID yang merupakan pasien esensial. Artinya, ada pasien misalnya yang harus kontrol kehamilan, hipertensi atau jantung yang harus kontrol rutin. Mereka menjadi sulit untuk berkunjung ke RS. Apalagi jika RS sudah di-switch tidak menerima pasien non-COVID," tuturnya.

(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads