Misteri Penembakan Maut Pemred Media Lokal di Sumut

Round-Up

Misteri Penembakan Maut Pemred Media Lokal di Sumut

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Jun 2021 07:13 WIB
Ilustrasi penembakan
Foto: Ilustrasi penembakan (Basith Subastian)
Simalungun -

Pemimpin redaksi salah satu media lokal di Sumut, bernama Mara Salem Harahap diduga tewas ditembak orang tak dikenal di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Motif di balik penembakan ini masih menyisakan tanda tanya.

Informasi mengenai tewasnya Mara Salem Harahap awalnya diungkap oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut.

"PWI Sumut mengecam keras dan mengharapkan aparat kepolisian segera mengungkap siapa dalang dan pelaku serta motif yang melatarbelakangi korban sehingga mati terbunuh mengenaskan saat menuju kediamannya," ucap Ketua PWI Sumut Hermansjah kepada wartawan, Sabtu (19/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengatakan Mara Salem atau Marsal dikabarkan ditembak Sabtu dini hari di dalam mobil miliknya. Dia mengingatkan ada undang-undang yang menjamin perlindungan terhadap pers.

"Pers seharusnya tidak hanya dijamin, tapi mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugas profesinya sebagai seorang wartawan di lapangan," kata Herman.

ADVERTISEMENT

Herman pun sempat mengungkap ada beberapa kasus dugaan kekerasan terhadap wartawan di Sumut beberapa bulan terakhir. Terbaru, katanya, adalah penembakan terhadap Marsal.

"Pada 29 Mei 2021, kasus percobaan pembakaran rumah Abdul Kohar Lubis, jurnalis linktoday.com di Kota Pematang Siantar. Pada 31 Mei 2021, mobil jurnalis Metro TV Pujianto di Sergai dibakar OTK," tutur Herman.

Polisi Buru Pelaku Penembakan Pemred Media Lokal Sumut

Pihak kepolisian pun kini telah membentuk tim gabungan untuk memburu pelaku dugaan penembakan pemred salah satu media lokal di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Ada tim khusus yang dibentuk untuk menangani kasus ini.

"Kami membentuk tim gabungan dari Polda, Polres, dan polsek untuk menyelidiki kasus ini," kata Direskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja

Korban diduga ditembak di dekat rumahnya di Nagori Karang Anyer, Simalungun, dini hari tadi. Tatan mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti kasus ini. Beberapa saksi juga sedang diperiksa.

"Saksi-saksi itu sedang kita interogasi. Saksi di TKP (tempat kejadian perkara) dan saksi yang semalam berkomunikasi dengan korban," ucapnya.

Lihat juga video 'Penembakan di Chicago Tewaskan 4 Orang, 4 Lainnya Terluka':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Luka Tembak Ditemukan di Paha Korban

Tatan memastikan ada sejumlah bukti yang ditemukan di tubuh korban. Salah satunya yaitu bekas tembakan di paha sebelah kiri korban.

"Di paha sebelah kiri," ucap Tatan.

Tatan mengatakan pihaknya membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus ini. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

"Masih dalam penyelidikan," ucapnya.

Keluarga Korban Duga Penembakan Lantaran Masalah Pemberitaan

Sementara itu, salah satu kakak korban, Farida Isnara Harahap mengaku curiga terkait kematian adiknya itu. Dia menyebut Marsal pernah dikeroyok sekitar 3 tahun lalu karena masalah pemberitaan.

"Masalah mengenai pemberitaan. Pernah dia dikeroyok beberapa tahun yang lalu. Sekitar 3 tahun yang lalu," kata Farida.

Farida mengatakan korban saat itu diduga dikeroyok karena pemberitaan masalah narkoba. Dia mengklaim ada orang yang tidak senang dengan berita yang dibuat Marsal.

"Pemberitaan soal narkoba, bandar judi gitu. Mungkin ada yang keberatan," ucapnya.

Sepupu Marsal, Rencana Siregar, mengatakan Marsal sempat bercerita mendapat ancaman beberapa waktu lalu. Ancaman itu, katanya, diduga terkait pemberitaan yang dia buat.

"Sebelumnya 2 minggu lalu sempat datang ke rumah menyampaikan keluhan mengenai pemberitaan tempat hiburan malam. Jadi kita tidak bisa menyebutkan namanya. Cuma dia mengeluhkan ada orang yang protes tentang pemberitaan itu," kata Rencana.

Rencana menduga korban ditembak dari jarak dekat. Dia mengatakan tak ada kerusakan pada mobil yang dikendarai Marsal.

"Karena nggak ada kerusakan kaca mobilnya. Berarti almarhum membukakan kaca ataupun pada saat dekat rumah, dia buka kaca karena mau dekat rumah," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads