Ketua DPRD Kabupaten Tolikara Sonny Wanimbo dituduh sebagai donatur bagi teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Sonny membantah tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya itu.
Dugaan ini terungkap saat Ratius Murib alias Neson Murib ditangkap Satgas Nemangkawi di Bandara Puncak Jaya, yang diduga sebagai salah satu jaringan KKB di Papua. Ia berperan sebagai pemasok amunisi dan senjata api bagi KKB di Papua.
Neson membawa uang Rp 370 juta untuk membeli senjata bagi KKB. Uang itu diduga berasal dari Ketua DPRD Kabupaten Tolikara, yakni Sonny Arson Wanimbo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang tersebut diberikan oleh anggota Ketua Dewan I Kabupaten Tolikara (Ketua DPRD Tolikara) atas nama Sonny Wanimbo," kata Kombes M Iqbal, Rabu (16/6).
Sonny menyatakan bahwa dia sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan KKB di Papua. Termasuk kegiatan yang dilakukan Neson Murib.
Berikut poin-poin bantahan Sonny:
1. Tak Kenal Neson Murib
Sonny mengatakan dirinya tidak mengenal sosok Ratius Murib alias Neson Murib seperti yang dikabarkan pihak kepolisian. Dia juga mengatakan tak pernah ketemu dengan Neson Murib.
"Jangankan pernah ketemu Neson Murib, kenal saja saya tidak," ujarnya saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Sabtu (19/6/2021).
2. Bantah Danai Neson Murib
Sonny Wanimbo angkat suara mengenai tuduhan keterlibatan sebagai donatur bagi teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dia membantah tuduhan itu.
Sonny menyatakan tak terlibat dalam kegiatan KKB di Papua. Termasuk dengan penangkapan KKB di Bandara Puncak Jaya.
Simak juga video 'Polri Petakan 7-9 KKB, Termasuk Kekuatan Persenjataannya':
3. Siap Untuk Berikan Klarifikasi
Selain memberikan bantahan dugaan bahwa dirinya terkait dengan pemasok senjata KKB Papua bernama Neson Murib, Sonny juga siap dipanggil polisi. Dia bersedia untuk memberikan keterangan.
"Saya bersedia ketika dipanggil Polda Papua untuk mengklarifikasi apa yang katakan Neson Murib," kata Sonny dalam jumpa pers di Jayapura, Papua, Sabtu (19/6).
Namun demikian, Sonny belum mendapatkan surat panggilan dari Polda Papua dalam rangka permintaan keterangan soal kasus ini. Dia merasa ini juga berkaitan dengan nama baiknya.
"Sampai sekarang saya belum dapat surat panggilan dari Polda," kata