PDIP diprediksi berpotensi kalah jika mengusung Puan Maharani maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Elite PDIP Hendrawan Supratikno enggan berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.
Hendrawan mengatakan kader PDIP saat ini diinstruksikan mengawal program pemulihan ekonomi.
"No comment. Kami betul-betul diinstruksikan fokus untuk melakukan sosialisasi agresif tentang vaksinasi dan konsentrasi mengawal program-program pemulihan ekonomi nasional," kata Hendrawan kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Hendrawan mengatakan pihaknya akan tetap menerima semua pendapat yang ada. Begitu juga dengan hasil survei.
"Semua opini politik yang berseliweran, semua kontestasi ide dan argumentasi yang marak dalam industri politik, semua angka-angka dan prediksi yang disampaikan, semua kami catat," tuturnya.
Sebelumnya, Puan Maharani adalah salah satu elite PDI Perjuangan yang digadang-gadang maju pada Pilpres 2024. Di tengah ingar-bingar Puan Maharani, LSI Denny JA mengeluarkan survei elektabilitas Pilpres 2024. Puan disebut-sebut menjadi dilema bagi PDI Perjuangan.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menjelaskan elektabilitas Puan Maharani berdasarkan survei sebesar 2 persen. Jika ditetapkan sebagai capres PDIP, Puan berpotensi kalah dengan pasangan lain.
"Kalau kemudian PDIP dan Ibu Megawati sebagai queen maker menetapkan Mbak Puan sebagai calon presiden PDIP di 2024, risikonya adalah ada potensi capres PDIP akan dikalahkan oleh capres yang lain," kata Adjie saat jumpa pers virtual, Kamis (17/6/2021).
Namun Puan memiliki tingkat pengenalan atau popularitas cukup tinggi, sebesar 61 persen. Puan memiliki potensi untuk meningkatkan elektabilitasnya.
"Mbak Puan masih punya potensi untuk menaikkan elektabilitasnya, karena popularitasnya masih di angka 61 persen," ujarnya.
Potensi Puan Maharani kalah ini dapat menghilangkan kesempatan PDIP untuk memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut. Namun, Adjie menjelaskan, pengecualian jika H-1 tahun Pilpres 2024 elektabilitas Puan menanjak, peluang menang terbuka lebar.
"Namun kami memberikan disclaimer bahwa hal ini bisa berubah kalau H-1 tahun atau menjelang kita bisa hitung kurang-lebih bulan-bulan Januari atau Februari 2023, kalau kemudian elektabilitas Puan Maharani di atas 25 persen, kondisinya bisa berubah. Artinya, Mbak Puan punya peluang untuk menjadi capres yang kuat yang diusung PDIP," imbuhnya.
Dalam analisisnya, Adjie menyebut Puan Maharani bisa saja dimajukan menjadi calon wakil presiden, namun PDIP berisiko membesarkan partai lain yang mengusung capresnya Puan Maharani.
Lihat juga Video: Katanya Prabowo Sudah Nyaman dengan Mega dan Puan