BMKG Wilayah IV Makassar memberikan penjelasan soal viral kisah mentari terbit dari utara di Jeneponto. Menurut BMKG, matahari pada hakikatnya tetap terbit dari timur.
"Memang sebenarnya matahari tidak ada yang terbit dari utara tetap terbit dari timur," ujar Prakirawan BMKG yang bertugas, Rizky, kepada detikcom, Kamis (17/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky melanjutkan, apa yang tampak dalam rekaman video viral bahwa matahari terbit sebelah utara di Jeneponto memang benar adanya, sehingga maklum masyarakat menganggap matahari terbit dari utara. Menurut Rizky, matahari dalam video pada hakikatnya tetap terbit dari timur, namun di perjalanannya ke barat dia berada di sisi utara, tidak pada garis khatulistiwa.
"Dia bergerak dari timur ke barat akan tetapi condongnya bergerak di sebelah utara. Jadi tetap terbit dari timur, tetapi perjalanan ke barat dia lewat jalur utara, bisa dikatakan seperti itu," ungkap Rizky.
Menurut Rizky, peristiwa matahari terbit di timur namun dalam perjalanannya ke barat condong lewat arah utara memang rutin terjadi setiap tahunnya. Peristiwa ini biasanya terjadi mulai Maret dan puncaknya terjadi pada bulan Juni dan berakhir pada September.
"Nanti setelah September menuju Oktober, November, Desember, dia bergeraknya perlahan-lahan dari timur ke barat lewat arah selatan," sambung Rizky.
Lalu kapan matahari dari timur ke barat berada di garis khatulistiwa? Rizky mengatakan hal itu terjadi mulai pada Desember hingga Februari.
"Desember ke Maret condong ke Selatan itu kembali lagi ke tengah-tengah, posisi ekuator di garis khatulistiwa," katanya.
Sehingga menurut Rizky, seluruh wilayah Indonesia sebenarnya bisa menyaksikan matahari terbit dari utara, bukan hanya di Kabupaten Jeneponto.
(nvl/jbr)