Tanda-tanda Jakarta Tak Baik-baik Saja

Tanda-tanda Jakarta Tak Baik-baik Saja

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Jun 2021 06:23 WIB
Texas -

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengatakan Jakarta sedang tidak baik-baik saja. Hal itu disampaikan Fadil terkait dengan melonjaknya kasus positif Corona di Ibu Kota.

Jumlah kasus positif COVID-19 harian di Jakarta memang melonjak tinggi beberapa hari terakhir. Selain itu, rumah sakit di Jakarta juga hampir penuh.

Pemprov DKI Jakarta telah menghentikan uji coba sekolah tatap muka terbatas. Perkantoran juga diminta menerapkan sistem kerja dari rumah bagi 75 persen karyawannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tanda-tanda Jakarta sedang tak baik-bauk saja:

1. Uji Sekolah Tatap Muka Disetop

Uji coba sekolah tatap muka disetop. Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 226 sekolah di Ibu Kota. Hal itu dilakukan akibat lonjakan kasus COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Dengan kondisi saat ini dan rapat bersama antarsatgas, kita putuskan saat ini piloting tatap muka tidak dilanjutkan. Sambil menunggu situasi di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6/2021).

Widyastuti menjelaskan, awalnya Pemprov DKI sempat melaksanakan uji coba pembukaan sekolah ketika saat kasus COVID-19 melandai. Saat itu sebanyak 83 sekolah melaksanakan pilot project PTM dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 ketat.

"Pada saat berjalan baik, kita buka peningkatan 143 sekolah. Sama prokes ketat, guru, orang tua murid sudah divaksin dan masuk seminggu 2 kali," jelasnya.

2. Kasus Corona Melonjak

Kasus Corona di Jakarta mengalami lonjakan drastis. Merujuk pada data BNPB sepekan terakhir, kasus tambahan Corona di Jakarta naik signifikan. Berikut ini datanya:

6 Juni: 1.019
7 Juni: 1.197
8 Juni: 755
9 Juni: 1.376
10 Juni: 2.091
11 Juni: 2.293
12 Juni: 2.455
13 Juni: 2.769
14 Juni: 2.722
15 Juni: 1.502
16 Juni: 2.376

Kasus tambahan Corona di DKI kemudian bertambah drastis pada Kamis (17/6). Tambahan Corona harian menyentuh angka 4.000.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan kasus corona bertambah 4.144. Dia menyebut angka itu mendekati angka tertinggi pada Februari lalu.

"Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari. Maka dari itu, kami mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyepelekan COVID-19. Penanggulangan pandemi ini butuh kerja bersama. Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan COVID-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di mana pun dan kapan pun," ujar Dwi di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/6).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

3. Wisma Lokasi Isolasi Pasien Corona Jakarta Sisa 20%

Keterisian tempat isolasi pasien COVID-19 di Jakarta kian menipis. Sejumlah wisma yang disiapkan Pemprov DKI kini sudah terisi 80 persen.

"Tingkat keterisian kita saat ini untuk di DKI Jakarta tentu Wisma Atlet ada sekitar 72,5 persen, sedangkan keterisian di wisma-wisma di DKI Jakarta sekitar 80 persen, sambil kita siapkan di Nagrak ini masih kosong," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6).

Widyastuti mengatakan Rusun Nagrak, Cilincing, Jakut, memiliki kapasitas 2.500. Namun DKI menyiapkan setengahnya lebih dulu sebanyak 1.000 kapasitas.

"Kita switch menjadi tempat isolasi terkendali sambil menyiapkan yang sudah ready adalah sekolah menengah kejuruan yang mempunyai wisma-wisma yang dikelola pihak sekolah dan wisma yang ada di Taman Mini, Ragunan, dan ada beberapa masjid yang kita ubah di rusun di Jakarta Barat kita ubah menjadi tempat isolasi terkendali," paparnya.

4. BOR DKI-Wisma Atlet Melonjak

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan bahwa jumlah pasien yang masuk rumah sakit akibat COVID-19 masih meningkat. Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Jakarta terus meningkat.

"Angka COVID terus naik, BOR terus naik, jumlah orang yang masuk rumah sakit masih meningkat," katanya.

Kondisi hampir serupa juga dialami oleh RSD Wisma Atlet yang saat ini dikelola oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I). BOR di RSD Wisma Atlet Kemayoran mencapai 77,49 persen. Per Kamis (17/6) pukul 08.00 WIB, RSD Wisma Atlet menerima 179 pasien baru, sehingga secara keseluruhan pasien yang dirawat berjumlah 5.730 orang.

Ribuan pasien yang dirawat di Tower 4,5,6, dan 7 rinciannya 2.861 pasien pria, dan 2.869 pasien wanita. Jumlah kumulatif pasien COVID-19 terdaftar sebanyak 93.578 orang. Dari jumlah itu, 86.835 orang telah dinyatakan pulih dari COVID-19, 921 orang dirujuk ke rumah sakit COVID-19 lain, dan 92 lainnya meninggal dunia.

5. Anies Wajibkan Kantor Zona Merah WFH 75 Persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memberlakukan WFH 75 persen di perkantoran di kawasan zona merah.

"Zona merah work from home (WFH) sebesar 75% dan work from office (WFO) sebesar 25% dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat," demikian isi Kepgub Anies, seperti dilihat, Kamis (17/6/2021).

Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 759 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro. Pemprov DKI hanya mengizinkan perkantoran melaksanakan work from office (WFH) dengan kapasitas 25%.

Di sisi lain, perkantoran yang berlokasi di zona kuning dan oranye masih dibolehkan menggelar WFH-WFO dengan kapasitas masing-masing 50%. Adapun sekolah yang terletak di zona merah hanya diperkenankan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara daring.



Halaman 2 dari 2
(man/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads