Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap KDW (30), terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bogor, Jawa Barat. KDW sehari-hari diketahui berjualan bahan kimia yang dijadikan bahan peledak atau bom.
"Untuk profesinya yang hasil pemeriksaan dari penyidik dia adalah swasta. Jadi dia tidak ada pekerjaan tetap, tapi swasta. Swasta tadi yang diterima adalah menjual bahan-bahan kimia. Ternyata bahan-bahan kimia yang dijual digunakan sebagai bahan peledak," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Bareskrim, Kamis (17/6/2021).
Ramadhan mengungkapkan, KDW tidak memiliki toko bahan kimia. Menurutnya, KDW hanya memasok bahan peledak ke jaringannya dan memasarkannya di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia nggak punya toko. Dia menyimpan barang-barangnya di dalam rumah. Jadi melalui jaringannya, kelompoknya, dan menggunakan grup medsos, dia melakukan pemasaran tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan sejumlah buku tentang cara meracik bahan peledak ditemukan di rumah KDW. KDW disebut belajar meracik bahan peledak sendiri dan lalu mengajarkan ke jaringannya yang lain.
"Iya (belajar sendiri). Ditemukan di TKP buku-buku tentang peracikan bahan peledak. Jadi dia belajar sendiri, mendalami sendiri, kemudian membagi pengetahuannya kepada jaringannya," tutur Ramadhan.
"Barang bukti banyak sekali diamankan. Selain buku ajaran jihad, juga buku-buku gimana racikan bahan kimia dijadikan bahan peledak sebagai alat untuk ledakan, beberapa buku lain tentang penyimpangan-penyimpangan dari sesuatu ajaran," sambungnya.
Alumni Kimia UI
Diketahui, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial KDW di Bogor, Jawa Barat. Polri mengungkap KDW berperan sebagai penyedia bahan baku untuk bom.
"Densus telah mengamankan satu tersangka pelaku teror di Indonesia. Diamankan di Bogor, Jawa Barat, atas nama KDW berumur 30 tahun. Ini termasuk di dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (15/6).
KDW sendiri merupakan lulusan Universitas Indonesia (UI). Hal ini dibenarkan oleh Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia. KDW merupakan lulusan UI Fakultas MIPA.
Baca juga: Dua Warga Pangandaran Dijemput Densus 88 |
"Ya. Yang bersangkutan (KDW) alumni Kimia FMIPA UI," ujar Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/6).
(jbr/jbr)