Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya perguruan tinggi untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia berbasis teknologi dan mekanisasi. Kali ini, dukungan tersebut diberikan Kementan kepada Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan dukungan terhadap UGM melalui MoU dan penyerahan dukungan program pertanian yang berlangsung Rabu (16/6). Adapun bantuan ini diberikan dalam bentuk alat tanam dan mesin pertanian senilai kurang lebih Rp8,06 miliar.
Syahrul memaparkan, bantuan yang diberikan terdiri dari traktor roda 2 dan 4, transplanter, screenhouse, nursery kelapa, mixer dan grinder berikut 40 ekor kambing dan 20 ekor sapi perah. Selain itu, ada juga bantuan teknologi lain seperti screen house hidroponik, power thresher multiguna dan corn sheller mobile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkap pihaknya juga memberi bantuan demplot dan pendampingan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas kedelai kuning berbasis kearifan lokal untuk menunjang ketahanan pangan.
Menurutnya, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang paling kuat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gelombang krisis seperti pandemi COVID-19. Oleh karena itu, ia menilai pengembangan SDM pertanian di setiap perguruan tinggi sangat penting dan wajib dilakukan.
"Saya selalu mengatakan bahwa yang paling siap dalam menghadapi ancaman pandemi itu adalah sektor pertanian. Kan cuma Indonesia yang ekspornya naik 15 persen. Karena itu, UGM tolong bantu saya, sebab sekecil apapun harus ada yang kita buat untuk negeri ini," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6/2021).
Syahrul pun berharap ke depannya UGM mampu memiliki kontribusi dan peranan besar terhadap pengembangan subsektor pertanian. Adapun kontribusi yang ia harapkan antara lain meningkatkan produktivitas perkebunan, peternakan, hortikultura, dan tanaman pangan.
"Dan ini juga adalah perintah Bapak Presiden agar seluruh kementerian yang ada mampu mengakselerasi bidangnya masing masing, lebih khusus bidang pertanian. Maka itu, saya dengan UGM sudah sepakat untuk melihat aspek-aspek mana baik itu di hortikultura, peternakan, buah, porang, sarang burung walet agar produksinya lebih baik lagi. Saya berharap MoU dan kerja sama ini ada realisasinya dalam 3 bulan ke depan," katanya.
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono menyampaikan terima kasih atas bantuan dan perhatian besar jajaran Kementan terhadap pengembangan SDM dan pertanian di Yogyakarta. Menurutnya, semua bantuan tersebut nantinya akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan pengembangan dan pembangunan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
"UGM mengucap terima kasih atas bantuan ini dan akan kita gunakan sebaik baiknya," ungkap Panut.
Panut mengatakan selama ini UGM akan terus mendukung semua upaya dan program jangka panjang Kementan dalam membangun pertanian masa depan.
"UGM sangat mendukung secara antusias terhadap semua program program pak Menteri yang di dalam visinya selalu langsung terjun ke lapangan agar kebutuhan pangan di dalam negeri tercukupi. Karena itu mekanisasi dan teknologi sangat penting," pungkasnya.
Simak juga video 'Wagub Sulbar: Sektor Pertanian di Sulbar Tumbuh Positif Saat Pandemi':