Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku mencatat 150 rumah di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah rusak akibat gempa bermagnitudo 6,1. Tak hanya rumah, tempat ibadah dan talud pemecah gelombang pun rusak.
"Negeri Saunulu 70 unit rumah, Negeri Yaputih 15 unit rumah, Negeri Tehoru 8 unit rumah, Negeri Haya 20 unit rumah, Negeri Pasalolu, Dusun Tehoru 12 unit rumah, Negeri Mahu 25 unit rumah. Kerusakan pemukiman (update 17 Juni 2021, pukul 08.59 WIT)," ujar Kepala BPBD Maluku, Henri M Farfar lewat pesan singkat, Kamis (17/6/2021).
"Negeri Saunulu 1 unit gereja, Negeri Saunulu 1 unit masjid, Negeri Tehoru talud pemecah gelombang 15 M, Negeri Tehoru 1 unit musala. Jumlah 4 unit. Sumber Informasi: BPBD Kabupaten Maluku Tengah," lanjut isi dari pesan singkat Henri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa tak menimbulkan korban luka maupun meninggal dunia. Hingga pagi ini, sekitar pukul 09.00 WIT, masyarakat Negeri Yaputih masih memilih berada di gunung dibanding turun ke rumahnya.
Sebelumnya, gempa dengan kekuatan M 6,1 terjadi pada Rabu siang (16/6), pukul 11.43 WIB. Warga di Maluku Tengah yang merasakan guncangan hingga 5 detik berhamburan ke luar rumah.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menginformasikan masyarakat merasakan guncangan kuat di Kabupaten Maluku Tengah selama 3 hingga 5 detik," tulis keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di situs resminya.
Lokasi gempa ada di koordinat 3,39 Lintang Selatan dan 129,56 Bujur Timur atau 67 km arah tenggara dari Maluku Tengah. Pusat gempa ada di kedalaman 10 km.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai dalam skala III MMI, yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti ada truk melintas. Guncangan lebih lemah dirasakan di Pulau Ambon dalam skala II-III MMI, yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Simak video 'BMKG Minta Waspadai Potensi Tsunami Non-Tektonik Usai Gempa di Maluku':