Sejumlah relawan hingga Pemkab Kampar sempat mendatangi lokasi video viral tiga murid SD menggunakan 'keranjang terbang' menyeberangi sungai untuk berangkat sekolah. Bagaimana kabar terakhir dari lokasi itu?
Kepala Desa Kuntu di Kampar, Riau, Asril Bakar, mengatakan belum ada perubahan usai video tiga murid naik 'keranjang terbang' itu viral. Dia mengatakan ada sejumlah relawan yang mau membangun jembatan agar anak-anak bisa melintas dengan aman, tapi tak jadi dilakukan karena lokasi tersebut adalah area perkebunan pribadi.
"Sampai saat ini sepi-sepi saja, nampaknya tidak ada perkembangan. Kemarin sempat ada mau bantu, tapi tak jadi karena lokasi di perkebunan," kata Asril kepada detikcom, Selasa (15/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asril mengatakan para relawan kebanyakan menduga lokasi itu adalah jalanan umum yang tak ada jembatan. Padahal, kata Asril, sejak awal sudah ada penjelasan kalau lokasi tersebut hanya jalan pintas yang dipakai warga.
Dia juga mengatakan sejak awal sudah ada penjelasan soal fungsi asli 'keranjang terbang' itu. Akhirnya, kata Asril, Bupati Kampar meminta agar pemilik kebun membuat jembatan yang bisa dipakai anak-anak itu untuk berangkat ke sekolah tanpa harus memakai 'keranjang terbang' atau berjalan di sungai.
"Perkiraan mereka itu jalan umum, padahal sejak awal kami sudah jelaskan kalau jalan itu ke perkebunan pribadi. Sama Pak bupati juga, akhirnya dititik beratkan pada pemilik kebun," kata Asril.
Dia mengatakan Bupati Kampar telah menyarankan ke pemilik kebun agar memberikan fasilitas memadai dan aman bagi anak-anak itu. Apalagi, katanya, anak-anak yang menggunakan 'keranjang terbang' itu berasal dari keluarga yang bekerja di perkebunan tersebut.
"Kalau Bupati sudah menganjurkan kepada pemilik kebun. Ya yang lebih amanlah pada karyawan, jangan hanya mempekerjakan, ambil hasil tidak memikirkan keselamatan orang, itu kata Pak Bupati," katanya.
"Tetapi kalau warga kami biasa, warga Kuntu itu biasa. Hanya untuk mainan saja itu karena risikonya tidak seperti yang terlihat karena tinggi hanya 2,5 meter. Itu juga untuk jalan pintas, bisa dari sungai karena dangkal," sambug Asril.
Dalam video berdurasi 29 detik yang dilihat detikcom, Kamis (10/6), tampak tiga murid SD berseragam merah-putih menarik keranjang bulat. Keranjang dari rotan itu diikat ke tali penyeberangan yang melintang dari satu sisi ke sisi lain sungai.
Ketiga murid SD itu selanjutnya mengatur posisi untuk menyeberang. Setelah mengatur posisi, ketiganya mengayunkan rotan dan meluncur menyeberangi sungai bak flying fox. Selain murid SD, 'keranjang terbang' itu dipakai murid TK untuk berangkat sekolah.
Sungai yang diseberangi ketiga pelajar tersebut adalah Sungai Siantan, Kuntu, di Kampar Kiri, Riau. Sedangkan keranjang yang digunakan anak-anak itu adalah keranjang untuk melangsir buah sawit dari satu sisi ke sisi lain sungai.
(ras/haf)