Pakar Epidemiologi Usul Karantina Se-Jawa agar Corona Tak Makin Menggila

Pakar Epidemiologi Usul Karantina Se-Jawa agar Corona Tak Makin Menggila

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 15 Jun 2021 08:13 WIB
Coronavirus. COVID-19. Copy space. 3D Render
Foto: Getty Images/BlackJack3D
Jakarta -

Terjadi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, Kudus, dan Bangkalan. Epidemiolog menyarankan agar karantina wilayah diberlakukan di lokasi yang mengalami lonjakan kasus.

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengungkapkan perlu penanganan cepat jika ditemukan kasus Corona di sebuah daerah. Dia kemudian mencontohkan isolasi di tingkat RT.

"Kalau ada satu RT di satu kompleks, kita isolasi RT tersebut, agar rumah-rumah lain di RT tersebut nggak kena," ujar Pandu Riono saat dihubungi, Senin (14/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di RT tersebut dilakukan testing, lacak, dan isolasi, dan semua penduduk di wilayah tersebut divaksinasi, orang-orang paling berisiko. Strategi vaksinnya kita ubah," ucapnya.

Karantina wilayah juga perlu dilakukan segera. Pemerintah juga harus menghilangkan stigma negatif soal karantina wilayah merugikan masyarakat sekitarnya.

ADVERTISEMENT

"Saya anjurkan karantina wilayah, misal Kota Kudus, Kota Kudus harus dikarantina, Pulau Madura harus dikarantina, tapi bukan berarti dikarantina dibiarkan mati," katanya.

Kemudian, pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, menyampaikan hal senada dengan Pandu soal karantina wilayah. Karantina harus dilakukan serentak di Jawa agar kasus Corona tak semakin menggila.

"Belum ada varian serius kita harus PSBB, dan karantina wilayah. Apalagi saat ini (saat adanya varian baru yang lebih kuat), harus level Jawa, bukan lagi Jakarta," ucapnya saat dihubungi terpisah.

Dicky menjelaskan, saat ini lonjakan kasus terjadi karena adanya virus Corona varian Delta menyebar. Diperkirakan, akan tetap ada lonjakan selama beberapa bulan ke depan.

"Kita bisa hadapi periode atau durasi lonjakan, relatif bisa 2 bulan, bahkan 3 bulan melihat data terakhir," ucapnya.

Pemerintah dinilai perlu serius mengerahkan segala upaya untuk mengatasi lonjakan kasus tersebut sehingga kasus tidak melonjak secara tajam dalam beberapa hari ke depan.

"Semua daerah, wilayah, khususnya Jawa, Bali, Madura dan Kota Raya (Jakarta) harus memperkuat 3T (testing, tracing, dan treatment) dengan vaksinasi masif agresif, dan 5 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi), secara kuantitas, kualitas ditingkatkan," katanya.

"Peran perkantoran, WFH wajib, harus semua bersinergi, kolaborasi, jangan ini membatasi pergerakan, bekerja di rumah, yang ini menyuruh orang pergi," katanya.

Simak video 'Jokowi Minta Vaksinasi Corona Dikebut, Target 1 Juta per Hari':

[Gambas:Video 20detik]


Seperti diketahui, kasus virus Corona di Indonesia sedang melonjak sehingga pemerintah mengumumkan PPKM mikro diperpanjang. Ketentuan mengenai work from home di zona merah menjadi 75 persen.

"Kemudian beberapa kegiatan yang terkait PPKM mikro yang akan diperpanjang tanggal 15 sampai 28 Juni. Ini untuk daerah zona merah work from home-nya 75 persen. Jadi untuk daerah-daerah berbasis PPKM mikro merah itu kantornya 25 persen," kata Ketua KPC-PEN Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin (14/6/2021).

Corona Varian Delta Mendominasi di 3 Daerah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan kasus Corona di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Budi menyebut Corona varian Delta mendominasi di Kudus, Bangkalan, dan Jakarta.

"Kami juga menambahkan melaporkan juga ke beliau kenapa ini penting karena beberapa daerah seperti Kudus kemudian, DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B1617.2 atau juga varian dari India mendominasi," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (14/3/2021).

Budi mengatakan varian ini lebih cepat penularannya. Karena itu, dia meminta penerapan protokol kesehatan diperketat.

"Karena ini penularannya lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan ini perlu benar-benar kedua hal tadi dipercepat atau diperhatikan, implementasi di lapangan, dan juga akselerasi vaksinasi," ujar Budi.

Halaman 2 dari 2
(aik/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads