Petaka Sabu Seton Lebih yang Hampir Kuasai Jawa

Round-Up

Petaka Sabu Seton Lebih yang Hampir Kuasai Jawa

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Jun 2021 08:11 WIB
Jakarta -

Polri baru-baru ini kembali membongkar peredaran gelap narkoba ke Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ada 1,1 ton narkoba jenis sabu asal Timur Tengah yang digagalkan oleh pihak kepolisian.

Peredaran sabu senilai Rp 1,6 triliun itu digagalkan oleh Satgas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat. Dalam kasus ini, polisi menangkap 7 orang tersangka di 4 lokasi berbeda.

Sabu tersebut rencananya akan diedarkan di sebagian Pulau Jawa. Sabu tersebut berpotensi dikonsumsi oleh 5,6 juta orang jika lolos di pasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya akan diedarkan di Jakarta dan wilayah Jawa Barat. Terkait pengembangan selanjutnya tentunya akan lebih jelas pada saat seluruh pelaku tertangkap," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat jumpa pers di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2021).

Dikendalikan Napi LP Cilegon

Satgas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat membongkar peredaran 1,1 ton sabu asal Timur Tengah. Ironisnya, jaringan tersebut dikendalikan oleh napi WNA yang menghuni Lapas Cilegon.

ADVERTISEMENT

"Transaksi narkoba jaringan Timur Tengah yang kali ini mereka bekerja sama dengan warga negara asing yang menjadi narapidana Lapas di Cilegon," kata Sigit.

Total ada 7 tersangka yang ditangkap terkait jaringan ini. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.


Libatkan WN Nigeria

Jenderal Listyo menjelaskan kasus ini diungkap oleh Ditnarkoba Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat pada Mei-Juni 2021. Dalam operasi itu, tim Satgas gabungan menangkap 7 orang di 4 lokasi di Gunung Sindur, Pasar Modern Bekasi Town Square, Apartemen Basura, dan Apartemen Green Pramuka Jakarta Pusar.

"Diamankan 5 WNI serta 2 WN Nigeria inisial CSN dan UCN dari hasil pendalaman barang bukti ini berasal dari Timur Tengah dan Afrika," kata Sigit.

Di Gunung Sindur, Bogor, polisi menangkap tersangka NR alias D alias D dan HA alias A alias O dengan barang bukti 393 kg sabu. Selanjutnya, di lokasi kedua di Ruko Pasar Modern Bekasi Town Square, Margahayu, Bekasi Timur, polisi menyita 511 kg sabu.

Di ruko tersebut, polisi menangkap tersangka NW alias DD dan dua tersangka WN Nigeria, yakni CSN alias ES dan UCN alias EM.

Kemudian, polisi menyita 50 kg sabu dari tersangka AK di Apartemen Basura, Jakarta Timur. Dan terakhir, polisi menyita 175 kg sabu di Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dengan tersangka H alias Ne (DPO).


RI Konsumen Besar Narkoba

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan selama kurun waktu 3 bulan di masa pandemi COVID-19 ini pihaknya telah mengungkap total 5 ton sabu.

"Kalau dihitung, hampir 3 bulan dari Januari kurang-lebih ada 5 ton lebih. Kalau kita lihat kondisi seperti ini kita semua prihatin, di tengah kondisi pandemi COVID, di mana kita semua sibuk menekan laju COVID, tapi peredaran narkoba juga sangat tinggi," kata Sigit saat jumpa pers di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/6/2021).

Dengan jumlah narkoba yang fantastis itu, menunjukkan Indonesia menjadi pasar potensial narkoba jaringan internasional. Konsumsi sabu yang besar di Indonesia sangat memprihatinkan.

"Artinya bahwa kita prihatin bahwa Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah konsumen yang sangat besar. Terbukti beredarnya narkoba dalam kurun waktu yang tidak lama walaupun bisa kita ungkap, tapi ini gambaran tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama terkait tantangan terhadap generasi kita masyarakat kita," ujarnya.

Lebih lanjut, Kapolri memerintahkan jajarannya untuk terus memberantas narkoba. Ia juga meminta agar Polda-Polda mengaktifkan Kampung Tangguh tak hanya untuk menekan laju COVID-19, tetapi juga agar dapat mencegah narkoba.

Halaman selanjutnya, kamar pengendali 1,1 ton sabu digeledah petugas Lapas Cilegon.

Kamar Sel Pengendali Sabu Digeledah

Menindaklanjuti informasi terkait pengendali sabu ini, pihak Lapas Cilegon langsung melakukan penggeledahan di kamar napi tersebut. Total ada 3 napi yang menjadi pengendali, dua di antaranya adalah WN Nigeri bernama Escobar dan Emichel.

"Ada 3 orang, Escobar, Emichel dua warga Nigeria, Didu warga negara Indonesia. Intinya kami bekerja sama dengan pihak kepolisian kalau ada warga binaan kami yang terlibat kami terbuka silahkan diperiksa dan saat ini yang bersangkutan masih diperiksa di Polda Metro Jaya," kata Kepala Lapas Kelas II Cilegon Errytaruna kepada wartawan, Senin (14/6/2021).

Erry mengatakan para pelaku itu baru baru menghuni Lapas Cilegon sekitar 1 tahun. Ketiga Napi tersebut dipindahkan dari Lapas Tangerang.

"Mereka pindahan dan bukan putusan dari pengadilan sini dan bukan tahanan di sini. Ketiganya dari UPT lain dari Tangerang kasus yang sama (narkoba) karena over kapasitas dipindahkan kemari. Disini sudah rata2 sudah satu tahun," ujarnya.

Ditemukan 18 Paket Sabu

Dalam penggeledahan tersebut, petugas menemukan 18 paket sabu dari kamar sel ketiga napi tersebut. Selain itu, petugas juga menemukan alat komunikasi.

"Tanggal 1 dan 2 Juni diambil oleh Polda (Metro Jaya). Dari kamar tersangka digeledah ada HP dan sabu milik mereka, ada sekitar 18 paket ukuran kecil, tidak ada bong," kata Kepala Lapas Cilegon Errytaruna kepada wartawan, Senin (14/6/2021).

Setelah kamarnya digeledah oleh petugas, ketiganya langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

Lebih lanjut, Erry mengatakan pihaknya akan menyelidiki kasus penyelundupan narkoba dan ponsel ke dalam lapas tersebut. Dia menyebut, selama pandemi, napi Lapas Cilegon tidak diperkenankan dikunjungi keluarga.

"Untuk alat komunikasi masih kita dalami bagaimana kok HP bisa masuk, padahal 2-3 hari sebelumnya operasi kok bisa masuk HP. Kami akan mendalami siapa yang memasukkan barang itu kalau ada indikasi yang salah kita tindak," kata dia.

Halaman 3 dari 3
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads