Miris, seorang ibu di Bengkulu menganiaya anak kandungnya yang masih berusia 4 tahun. Penganiayaan itu terjadi karena si anak tak berhenti menangis.
Penganiayaan itu terjadi di Desa Tanjung Kemenyan, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, pada Rabu (9/6). Polisi menyebut sang ibu berinisial DE (22) emosional saat mendengar anaknya menangis.
"Pelaku mengaku anaknya nakal dan tak berhenti menangis karena itulah pelaku emosi dan menganiaya korban hingga tewas," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, AKP Jery S Nainggolan, saat dimintai konfirmasi, Jumat (11/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini terungkap saat salah seorang pengurus jenazah melihat luka lebam di tubuh korban. Orang tersebut lalu melapor kepada polisi atas temuan itu.
Setelah diselidiki, polisi pun menemukan bekas penganiayaan di tubuh korban. DE mengaku menganiaya anak kandungnya hingga meninggal.
"Memang kita temukan bekas-bekas penganiayaan di tubuh korban dan kita lakukan penyelidikan dan pemeriksaan, akhirnya pelaku ini mengakui perbuatannya. Tersangka adalah ibu kandung korban," kata Jery.
Korban Penganiayaan Dibenturkan ke Dinding oleh Pelaku
DE kemudian diamankan pada Kamis (10/6). Polisi juga telah melakukan olah TKP.
Penganiayaan itu terjadi di rumah. Kepala korban dibenturkan ke dinding, sehingga ada bercak darah di dinding rumah itu.
"Tersangka dalam kondisi sehat. Tersangka mengaku jika memang ada emosi sesaat dan melakukan penganiayaan tersebut," ujar Jery.
Jery menjelaskan DE dan korban hanya berdua di rumah saat peristiwa itu terjadi. Sedangkan suami DE belum pulang bekerja.
Dia mengatakan DE awalnya mengira anaknya hanya pingsan. Dia baru tahu anaknya tewas setelah suaminya, yang merupakan ayah tiri korban, pulang ke rumah dan melihat anak tersebut sudah tak bernyawa.
"Saat ini pelaku sudah kita amankan bersama bukti lainnya," tutup Jery.
Pelaku Penganiayaan Berniat Hilangkan Barang Bukti
DE sempat berupaya menghilangkan barang bukti. Dia mencuci baju anaknya yang berlumuran darah, lalu membuangnya.
"Sebelumnya pelaku ini sempat membuang baju yang dikenakan korban saat dianiaya, baju itu kami temukan di bawah jendela rumah pelaku," kata Waka Polres Bengkulu Utara Kompol PM Amin saat memberikan keterangan pada wartawan di Mapolres Bengkulu Utara, Senin (14/6/2021).
Usai membuang baju korban yang kotor, lanjut Amin, DE lalu mengenakan baju bersih ke jasad korban.
"Selain membenturkan kepala korban ke dinding, pelaku juga memukul korban menggunakan hanger baju," sebut Amin.
Sementara itu, DE, yang dihadirkan dalam konferensi pers kasus pembunuhan ini, mengaku menyesal atas perbuatannya. Bahkan dia berhalusinasi arwah anaknya mendatanginya.
"Anaknya saya datang dan mengatakan kalau 'mama kok tega bunuh aku'," kata DE kepada wartawan.