Bojonegoro - Pantas saja warga sekitar sumur Banyuurip kepincut dengan penunjukan ExxonMobil Oil Indonesia sebagai operator pengelolaan minyak dan gas Blok Cepu yang berada di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.Sebab jauh-jauh hari sebelum tarik ulur antara Exxon dengan Pertamina terkait posisi panglima pengelola Blok Cepu, perusaahaan minyak asal Amerika Serikat ini telah mengucurkan dana untuk program pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab Community Development (CD).Ambil contoh, ketika kita memasuki gerbang menuju sumur minyak Banyuurip, tepat di sebelah Balai Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu perhatian mata kita akan tertuju pada bangunan yang tidak begitu luas, bercat putih.Di dindingnya terpampang jelas papan berukuran besar berbunyi
Women & Girl Education Initiative English and Computer Learning Program. Ketika melongok di bagian ruangan dalam terlihat jelas susunan meja komputer berwarna coklat yang tertata rapi dan masih gres. Gedung yang masih terlihat bersih ini adalah tempat kursus gratis bahasa Inggris dan komputer yang diproyeksikan untuk kalangan perempuan sekitar sumur migas Banyuurip dan Jambaran. Program pendidikan ini dikelola PKBM Garis Tepi, sebuah LSM, bekerjasama dengan Exxon. Selama dua tahun ke depan, Exxon mengucurkan dana sebesar US$ 29 ribu untuk program tersebut.Saat dijenguk detikcom, sejumlah anak perempuan asyik memainkan mouse dan sesekali bertanya kepada seorang perempuan bernama Eliana (29). Gadis berjilbab yang sehari-hari tinggal di Kecamatan Purwosari ini dengan sabar menerangkan teknik dasar operasional MS Word. "Kursornya digeser ke menu
save as untuk menyimpan ke folder yang diinginkan," terang Eliana dengan sabar pada anak asuhnya yang menemukan kesulitan. Tampaknya gadis lulusan ITN Malang ini sangat menikmati dan mensyukuri pekerjaan yang digelutinya sejak dua bulan terakhir ini.Meski animo masyarakat cukup tinggi dengan program tersebut, namun Eliana mengakui jika anak-anak yang mengikuti kursus gratis ini hanya dilatarbelakangi sekadar ingin tahu. "Sedangkan keinginan untuk maju masih kurang. Tapi lambat laun pasti akan berubah kok," ungkapnya. Selain anak-anak, kata Eliana, guru TK maupun SD yang berada di sekitar sumur minyak juga jadi peserta kursus. Kiat yang ditawarkan Eliana ternyata cukup sederhana namun tepat sasaran. Apa itu? "Kita rileks dan kekeluargaan. Jadi anak-anak tidak merasa terkekang. Meski di sini gratis merekatetap
enjoy," terangnya.Sebagai tenaga honorer, tampaknya Eliana juga merasakan kegelisahannya seiring dengan proyek eksploitasi migas yang tak lama lagi akan berlangsung di Desa Mojodelik Kecamatan Ngasem, sekitar 6 kilometer dari tempatnya mengajar saat ini. Pasalnya, ia khawatir jika kerjasama pendidikan kursus yang dibiayai Exxon ini usai, nasibnya juga terancam."Kalau ditarik Exxon sebagai karyawan ya siap saja. Tapi saat ini niat saya benar-benar untuk mengabdi. Kebetulan di rumah juga menganggur, ndak ada pekerjaan. Kalau pun program ini nantinya habis, yang belum tahu saya harus bagaimana," curhatnya.
Rp 300 Ribu/BulanSebagai seorang guru komputer honorer, Eliana hanya memperoleh gaji Rp 300 ribu/bulan sebagai biaya transportasi. "Ya tidak apa-apa. Meski kecil, niat saya kerja sosial untuk masyarakat di sini biar tidak ketinggalan pengetahuan dan informasi sehingga nantinya bisa bersaing dengan lainnya," tuturnya.Kursus komputer dan bahasa Inggris itu melibatkan empat tenaga pengajar. Untuk komputer dilaksankan seminggu tiga kali, Senin, Rabu dan Kamis. Sedangkan untuk kursus bahasa Inggris digelar pada Selasa, Jumat dan Sabtu. Dan dalam sehari dibagi menjadi dua shift. Tenaga pengajar untuk komputer, Eliana dan Rusmiasih. Sedangkan pelajaran bahasa Inggris diasuh oleh Eni dari SMPN 1 Kalitidu dan Rumiati. Hingga saat ini jumlah siswa yang mengikuti telah mencapai puluhan peserta."Tingkat pendidikan di masyarakat mayoritas masih banyak yang rendah sehingga diperlukan sekali penyiapan SDM yang berkualitas. Salah satu upaya itu dijawab dengan kursus gratis bahasa Inggris dan komputer. Tapi masih sebatas untuk perempuan," jelas Imam Suhadak, Direktur PKBM Garis Tepi kepada detikcomdi kediamannya di Kecamatan Kalitidu.Dengan bekal ketrampilan dan pengetahuan yang nantinya dimiliki generasi muda, kata Imam, diharapkan ke depan, Exxon melibatkan mreka dalam kepentingan eksploirasinya. Selain itu, program yang dikerjakan Garis Tepi adalah menyiapkan masyarakat yang trampil dan mandiri sehingga mampu menolong dirinya sendiri dengan cukup mandiri dengan upayanya sendiri. "Tidak bergantung pada proyek eksploitasi saja. Sebab logikanya dari 1.000 hektar lahan yang dibebaskan adalah lahan pertanian. Jika satu hektar dikerjakan lima buruh tani maka yang akan tersisih sebanyak 5.000 orang. Nasib mereka juga harus dipikirkan atau paling tidak harus ada penjelasan secara cepat," pintanya.
Abang BecakSelain kerjasama dengan Exxon, Garis Tepi juga menjalin kerjasama yang serupa dengan Microsoft untuk memberikan pelatihan komputer secara cuma-cuma.Lokasinya berada di ibukota Kecamatan Kalitidu. Yang menarik, di antara peserta yang ikut terdapat seorang abang becak bernama Jerman (28). Bapak satu anak jebolan SDN 1 Tulung Rejo ini mengaku ingin belajar komputer agar bisa berguna bagi anak dan istrinya."Saya ingin jadi orang yang berguna bagi keluarga. Saya tidak ingin jadi orang yang bodoh meskipun saya sebagai orang yang tidak mampu," ungkap Jerman saat ditemui detikcom di tempat tinggalnya di Desa Panjunan RT 04 RW 02 Kalitidu, Jumat (17/3/2006).Selain menarik becak di pagi hari, jadwal Jerman ternyata juga sangat padat. Usai mencari nafkah, di siang harinya dia langsung meluncur ke sawah membantu mertuanya mengolah lahan yang saat ini ditanami padi. Dan malam harinya, bukannya tidur, ia masih membanting tulang sebagai karyawan di salah satu usaha fotokopi dengan gaji Rp 100 ribu setiap bulannya. "Waktu untuk belajar komputer hanya sore hari. Setelah itu langsung kerja lagi. Begitulah setiap hari yang saya lakukan. Saya bertekad bisa komputer sehingga anak saya ketika besar nanti bisa saya belajari sendiri," katanya.
Foto:Beginilah ruang kelas kursus komputer yang disponsori Exxon.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini