Tim gabungan Satgas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap peredaran sabu 1,1 ton asal Timur Tengah. Sabu tersebut rencananya akan diedarkan di sebagian Pulau Jawa.
"Rencananya akan diedarkan di Jakarta dan wilayah Jawa Barat. Terkait pengembangan selanjutnya tentunya akan lebih jelas pada saat seluruh pelaku tertangkap," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat jumpa pers di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2021).
Sigit mengatakan dari pengungkapan jaringan sabu ini ada tujuh tersangka yang diamankan di 4 lokasi yang juga melibatkan warga negara Nigeria inisial CSN dan UCN. Lima WNI yakni NR, HA, NW, AK, dan H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengungkapan ini dilaksanakan di empat tempat yaitu di Gunung Sindur 393 kg, kedua di Pasar Modern Bekasi 511 kg, ketiga Apartemen Bassura, Jakarta Timur, keempat di Apartemen Green Pramuka," ujarnya.
Ancam 5,6 Juta Jiwa
Sigit mengatakan dengan diungkapnya kasus ini, dapat menyelamatkan nyawa jutaan masyarakat dari penyalahgunaan narkoba. Selain itu kata Sigit, nilai barang haram yang berhasil disita mencapai triliunan rupiah.
"Apabila ini berhasil diedarkan nilai barang bukti yang kita amankan Rp 1,694 Triliun, artinya dihitung jiwa 5,6 juta jiwa masyarakat yang bisa kita selamatkan dari potensi penyalahgunaan narkotika," ucapnya.
Lebih lanjut Sigit menyerukan jajarannya agar jangan pernah kendor memerangi narkoba dari hulu ke hilir. Dia minta jajarannya untuk bekerjasama dengan berbagai stakeholder lainnya untuk mengungkap dan mengembangkan kasus narkoba.
"Dalam kesempatan ini saya terus menyerukan kepada seluruh anggota untuk terus berperang dan tuntaskan penanganan narkoba dari hulu sampai hilir. Perang terhadap narkoba harus terus dilakukan baik dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kerja sama dengan seluruh stakeholder rekan BNN, bea cukai, Ditjen PAS," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
'Kode' Khusus
Secara terpisah, Kabid Humas Pola Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa sabu itu berasal dari jaringan Timur Tengah. Salah satu indikasinya karena paket sabu tersebut memiliki 'kode khusus' yang menjadi ciri jaringan Timur Tengah.
"Ini indikasi adalah jaringan Timur Tengah. Dari mana kita bisa tahu, sama yang diungkap sama dengan yang kemarin. Coba lihat barang bukti ini salah satunya, dengan tulisan Arab. Ada tulisan Arabic dengan beberapa barang bukti lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan saat ini timnya masih mendalami peredaran narkoba terkait jaringan ini.
"Jaringan ini terus kami dalami. Tim Satgas masih terus, perintah Kapolda masih terus. Kita masih bekerja melakukan pengejaran. Ini masih kita kembangkan 11 tersangka di belakang ini. Kita lakukan pengejaran terus, jadi tidak sampai di sini saja. Karena ada indikasi mereka bermain di saat pandemi COVID-19 ini," imbuhnya.