Sebanyak 19 orang narapidana wanita yang keracunan akibat meminum disinfektan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II-A Kerobokan, Bali telah dipulangkan dari rumah sakit (RS). Kini satu orang napi wanita masih dirawat intensif.
"19 orang yang sudah pulang," kata pejabat Humas RSUP Sanglah, I Dewa Ketut Kresna, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (4/6/2021).
Untuk diketahui, awalnya delapan orang napi perempuan Lapas Kerobokan dilarikan ke RSUP Sanglah, Bali, akibat meminum disinfektan pada Kamis (10/6). Besoknya pada Jumat (11/6), 13 orang kembali masuk ke RS akibat kasus yang sama, sehingga totalnya menjadi 21 orang. Akibat kejadian ini, satu orang napi perempuan meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah, Denpasar, I Made Mulyawan, 19 dari 20 orang yang dirawat intensif di RSUD Sanglah dibolehkan pulang dan tetap menjalani rawat jalan.
"Pasien yang mengalami keracunan tersebut sebagian besar sudah rawat jalan dan saat ini hanya ada satu pasien yang masih dirawat inap di Ruang Lely," kata Mulyawan dalam keterangan terpisah.
Menurut Mulyawan, satu pasien yang masih di rumah sakit sebenarnya stabil, tetapi butuh pengawasan. Sebab, keracunan disenfektan membuat satu pasien tersebut mengalami permasalahan sistemik yang menimbulkan komplikasi, terutama pada ginjal.
Selain itu, beberapa pasien mengalami depresi akibat kejadian ini. Depresi yang dialami pasien berbeda-beda, ada yang hanya depresi secara psikologis, ada yang merasa tidak nyaman.
Terdapat juga narapidana yang mengalami depresi berat. Karena itu, mereka perlu melakukan penanganan secara komprehensif dengan bidang penyakit yang lain.
Mulyawan menegaskan, sejauh ini terdapat satu orang yang meninggal akibat kejadian tersebut. Pasien meninggal saat hari pertama, yakni pada Kamis (10/6) pukul 15.30 Wita, karena kondisinya sudah parah.
"Ya kondisinya sudah parah sekali. Mungkin sudah dalam keadaan yang berat fungsi ginjalnya sehingga tidak bisa ditolong lagi. Ya (kematiannya akibat gagal ginjal)," tutur Mulyawan.
Simak juga 'Ratusan Napi di Palu Dirazia Tengah Malam, Cegah Adanya Sindikat Narkoba':