19 Napi Minum Disinfektan di Lapas Perempuan Kerobokan Dipulangkan RS

19 Napi Minum Disinfektan di Lapas Perempuan Kerobokan Dipulangkan RS

Sui Suadnyana - detikNews
Senin, 14 Jun 2021 14:31 WIB
ilustrasi penjara
Ilustrasi lapas (Andi Saputra/detikcom)
Denpasar -

Sebanyak 19 orang narapidana wanita yang keracunan akibat meminum disinfektan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II-A Kerobokan, Bali telah dipulangkan dari rumah sakit (RS). Kini satu orang napi wanita masih dirawat intensif.

"19 orang yang sudah pulang," kata pejabat Humas RSUP Sanglah, I Dewa Ketut Kresna, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (4/6/2021).

Untuk diketahui, awalnya delapan orang napi perempuan Lapas Kerobokan dilarikan ke RSUP Sanglah, Bali, akibat meminum disinfektan pada Kamis (10/6). Besoknya pada Jumat (11/6), 13 orang kembali masuk ke RS akibat kasus yang sama, sehingga totalnya menjadi 21 orang. Akibat kejadian ini, satu orang napi perempuan meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah, Denpasar, I Made Mulyawan, 19 dari 20 orang yang dirawat intensif di RSUD Sanglah dibolehkan pulang dan tetap menjalani rawat jalan.

"Pasien yang mengalami keracunan tersebut sebagian besar sudah rawat jalan dan saat ini hanya ada satu pasien yang masih dirawat inap di Ruang Lely," kata Mulyawan dalam keterangan terpisah.

ADVERTISEMENT

Menurut Mulyawan, satu pasien yang masih di rumah sakit sebenarnya stabil, tetapi butuh pengawasan. Sebab, keracunan disenfektan membuat satu pasien tersebut mengalami permasalahan sistemik yang menimbulkan komplikasi, terutama pada ginjal.

Selain itu, beberapa pasien mengalami depresi akibat kejadian ini. Depresi yang dialami pasien berbeda-beda, ada yang hanya depresi secara psikologis, ada yang merasa tidak nyaman.

Terdapat juga narapidana yang mengalami depresi berat. Karena itu, mereka perlu melakukan penanganan secara komprehensif dengan bidang penyakit yang lain.

Mulyawan menegaskan, sejauh ini terdapat satu orang yang meninggal akibat kejadian tersebut. Pasien meninggal saat hari pertama, yakni pada Kamis (10/6) pukul 15.30 Wita, karena kondisinya sudah parah.

"Ya kondisinya sudah parah sekali. Mungkin sudah dalam keadaan yang berat fungsi ginjalnya sehingga tidak bisa ditolong lagi. Ya (kematiannya akibat gagal ginjal)," tutur Mulyawan.

Simak juga 'Ratusan Napi di Palu Dirazia Tengah Malam, Cegah Adanya Sindikat Narkoba':

[Gambas:Video 20detik]



(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads