BOR Sisa 36 Persen, RSDC Wisma Atlet Tambah 2.000 Bed

BOR Sisa 36 Persen, RSDC Wisma Atlet Tambah 2.000 Bed

Karin Nur Secha - detikNews
Senin, 14 Jun 2021 11:57 WIB
Sejumlah kendaraan ambulans dan bus sekolah yang membawa pasien COVID-19 antre untuk masuk kawasan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (10/6).
Foto: Sejumlah ambulans dan bus sekolah pembawa pasien COVID-19 antre untuk masuk kawasan RSDC Wisma Atlet, Kamis (10/6). (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) sampai saat ini keterisiannya atau bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 63,3 persen. Saat ini, pihak RSDC telah menambah kapasitas tempat tidur pasien sebanyak 2.000.

Koordinator Humas RSD COVID-19 Wisma Atlet Letkol TNI AL M Arifin, Senin (14/6/2021), membeberkan data BOR per hari ini, di mana jumlah tempat tidur pasien 7.937. Sementara itu jumlah pasien yang isolasi di RSDC Wisma Atlet mencapai 5.028.

"Sisa bed 2.909, persentase bed terpakai 63,34%, persentase sisa bed 36,66%, pasien masuk 192," terang Arifin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi tersebut, pengelola RSDC Wisma Atlet akan memaksimalkan isi tempat tidur per kamar dari semula dua menjadi tiga.

"Nanti ada rencana alternatif pertama. Apabila 1.100 penuh, ada alternatif pertama penambahan, bukan penambahan ya. Sudah ada bed yang di kamar, yang selama ini dipakai dua bed, padahal sebenarnya tiga bed isinya," jelas Arifin.

ADVERTISEMENT

"Nah ini akan diaktifkan mulai 1.300 kalau sudah penuh diaktifkan kembali, sehingga bisa menambah sekitar 2.000 bed atau sekitar 30% untuk menambah okupansi kita," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, mengatakan pasien tersebut datang dari berbagai wilayah di Jakarta. Warga diminta terus waspada.

"Pasien datang dari berbagai puskesmas di DKI. Ini sudah mulai banyak dan sudah agak merata. Ini DKI harus waspada," ujar Arifin.

Arifin menilai perlu kebijakan pembatasan ketat. Kebijakan itu diharapkan dapat menekan angka kasus COVID-19.

"Kebijakan pembatasan ketat minggu depan ini diperlukan. Kalau tidak, akan bisa kolaps faskes (fasilitas kesehatan) yang ada di DKI seminggu ke depan," kata Arifin.

(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads