Indra Sumedi (47) kehilangan 2 kakinya karena tersambar kereta api. Butuh waktu yang lama baginya untuk pulih dan bangkit dari keputusasaan yang mencabik-cabik kehidupan normalnya.
Titik balik kehidupannya terjadi saat Indra membangun usaha anggota tubuh palsu (protese), Bersama kawannya, Anwar, Indra menemui harapan baru.
Usaha ini berdiri dari 2011 bernama KKD, Kelompok Kreativitas Difabel. Indra belajar membuat protese kaki (kaki palsu) secara autodidaktik. Indra menggunakan beraneka macam yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otodidak. Kalau (membuat kaki palsu) belajar sendiri, dulu dari bahan PVC. Ya itu pun harus diuji coba dulu sama teman yang kakinya hanya ada sebelah (satu). Sampai sekarang lah kalau bahan-bahan macam-macam, ada resin, fiber, nilon." jelas Indra.
Seiring berjalannya waktu, KKD sudah berubah menjadi YKDM, Yayasan Kreativitas Difabel Mandiri. Hasil karya Indra dan teman-temannya ini sudah membantu difabel lain meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sempat membantu seorang yang membutuhkan kaki palsu, Indra membantu membuatkan secara cuma-cuma karena memiliki nasib yang serupa.
"Jadi ceritanya yang dari Jakarta kirim surat saya baca si ayahnya di PHK, ibunya polio, anaknya malpraktik, adiknya yang bayi meninggal."
"Ya terus saya buatkan." Ujar Indra.
(fuf/gah)