Kompolnas meminta Polri untuk meningkatkan patroli dan penegakan hukum terkait pungutan liar (pungli) hingga premanisme usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan keluhan para sopir truk di Tanjung Priok. Dia meminta pihak kepolisian tidak menunggu adanya laporan dari masyarakat.
"Patroli harus lebih digiatkan dan penegakan hukum. Jangan nunggu ada laporan atau teguran," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, saat dihubungi, Jumat (11/6/2021).
Tak hanya itu, Poengky meminta agar Polri juga perlu meningkatkan penerangan hingga CCTV di lokasi yang rawan adanya tindak pidana pungli hingga pemalakan. Menurutnya pihak kepolisian bisa bekerja sama dengan Pemda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk membantu tugas Polri, perlu informasi dari masyarakat, lampu penerangan dan CCTV pengawas, itu perlu kerja sama dengan pemerintah daerah dan swasta," ucapnya.
Dia beralasan tindakan pencegahan perlu dikedepankan oleh Polri. Dengan demikian, tidak ada kesempatan bagi pelaku begal hingga premanisme untuk melakukan aksinya.
"Yang intinya tidak memberikan kesempatan pada begal/preman untuk beraksi," ujarnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo setelah mendapat keluhan dari para sopir truk soal maraknya pungutan liar (pungli) dan preman di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal itu diketahui dari siaran YouTube Setpres.
Jokowi, dalam siaran itu, sedang bertemu dengan para sopir truk saat meninjau pelaksanaan vaksin di JICT Tanjung Priok. Saat itulah Jokowi mendengarkan keluhan dari para sopir truk soal maraknya pungli.
Jokowi kemudian menelepon Kapolri. Dia memerintahkan Kapolri agar menangkap para pelaku pungli dan preman di Tanjung Priok.
"Pak Kapolri, pagi, nggak ini saya di Tanjung Priok banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di Fortune, di NBC PT, kemudian di Depo Dipa, pertama itu, yang kedua juga kalau pas macet itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman, ini keluhan ini tolong bisa diselesaikan, itu aja Pak Kapolri," kata Jokowi seperti dalam video yang disiarkan YouTube Setpres, Kamis (10/6/2021).
"Siap laksanakan Bapak," jawab Jenderal Sigit.
Usai mendapat telepon dari Jokowi, Jenderal Sigit pun langsung memberi arahan kepada seluruh jajaran polda dan polres untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
"Seluruh polda dan polres jajaran harus menindak tegas aksi premanisme yang meresahkan. Hal itu demi menjamin keselamatan dan memberi rasa tenang kepada masyarakat," ujar Sigit melalui keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).
(maa/aud)