Fenomena gerhana matahari cincin dikabarkan akan terjadi pada hari ini (10/6/2021). Namun, tidak semua wilayah dapat melihat gerhana matahari cincin.
Indonesia termasuk wilayah yang tidak dapat melihat gerhana matahari cincin.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni. Menurutnya, gerhana matahari cincin hanya dapat diamati dari wilayah di sekitar Kutub Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerhana matahari cincin tidak dapat diamati dari Indonesia, hanya bisa diamati dari wilayah di sekitar Kutub Utara," kata Emanuel Sungging Mumpuni dilansir dari Antara, Kamis (10/6/2021).
Melansir dari Space, wilayah-wilayah yang dapat menyaksikan langsung fenomena gerhana matahari cincin di antaranya, wilayah utara dan timur Amerika Utara, yakni Churchill, Manitoba, dan Halifax, serta Nova Scotia di Kanada.
Wilayah Kanada lainnya, yakni Ontario barat dan utara, Quebec di barat laut, serta Nunavut bagian timur, juga bisa menyaksikan langsung gerhana matahari cincin.
Perintah untuk melaksanakan sholat gerhana saat terjadinya gerhana matahari pun diriwayatkan dalam sebuah hadits dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah." (HR. Bukhari no. 1044)
Kemudian, hadits lainnya pun berbunyi serupa, Rasulullah SAW bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا
Artinya: "Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah." (HR Bukhari Nomor 1043)
Berdasarkan hadits di atas, yang dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana adalah bagi mereka yang dapat menyaksikan fenomena gerhana tersebut.
Artinya, masyarakat Indonesia yang tidak bisa mengamati fenomena gerhana matahari cincin ini tidak dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana.
Adapun bacaan niat dan tata cara dalam shalat gerhana juga perlu diketahui bagi seluruh umat muslim. Berikut ini bacaan niat dan tata cara sholat gerhana yang dianjurkan oleh Kementerian Agama.
Bacaan Niat Shalat Gerhana Matahari dan Tata Caranya
1. Niat sholat gerhana
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala
Artinya: Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa iftitah yang dilanjutkan Al-Fatihah dan surat lain dengan ayat yang panjang dan suara yang keras
4. Ruku sambil memanjangkan bacaannya
5. Bangkit dari ruku (itidal)
6. Tidak langsung sujud namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat dengan ayat yang lebih pendek
7. Kembali ruku yang bacaannya tidak sepanjang yang pertama
8. Itidal
9. Sujud yang lamanya seperti ruku dilanjutkan duduk di antara dua sujud serta sujud kembali
10. Bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua dengan bacaan dan gerakan seperti sebelumnya namun lebih singkat
11. Salam
Itulah bunyi bacaan beserta tata cara sholat gerhana matahari. Semoga bermanfaat!
(nwy/nwy)