Syahrial Demokrat Sebut Qodari Overdosis Minta AHY Copot Balitbang

Syahrial Demokrat Sebut Qodari Overdosis Minta AHY Copot Balitbang

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 09 Jun 2021 10:32 WIB
Syahrial Nasution.
Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution (dok. Istimewa)

Syahrial lalu menanggapi permintaan Qodari agar AHY mencopot dirinya dari Balitbang Demokrat. Dia heran lantaran Qodari yang mendukung KLB Moeldoko lalu memerintah AHY mencopot dirinya.

"Ngawur berikutnya dari Qodari adalah meminta jabatan saya dari Deputi Balitbang DPP PD dicabut, padahal wewenang itu ada pada Ketum AHY. Logikanya di mana, orang yang berpihak terhadap KSP Moeldoko dan KLB Sibolangit meminta Ketum PD yang sah, Mas AHY, mencopot jabatan anak buahnya sendiri? Qodari bukan cuma halu, tapi overdosis!" tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, perseteruan keduanya dimulai lantaran duet AHY-Airlangga Hartarto dipandang sebelah mata. Qodari menyebut saat itu duet keduanya tidak akan terealisasi.

Perdebatan keduanya pun terjadi dengan membandingkan masa-masa SBY-JK dengan AHY-Airlangga. Hingga akhirnya berujung pada permintaan Qodari agar Syahrial dicopot dari Balitbang Demokrat.

ADVERTISEMENT

"Tapi cara berpikir Syahrial menurut saya halu ini, sekaligus ini, lalu menyerang pribadi. Menurut saya menunjukkan bahwa ya Pak AHY, Mas AHY harus mencabut Syahrial dari posisi sebagai deputi litbang. Karena tugasnya litbang itu menyampaikan data dan fakta secara objektif, akurat. Nanti data itu kemudian disusunlah katakanlah strategi," ungkapnya.

"Tapi kalau datanya tidak akurat itu namanya garbage in-garbage out, nanti strateginya juga salah. Balik lagi asumsi menyamakan SBY dan AHY itu di mana akurasinya. Kalau kita bicara dalam konteks pengajuan calon presiden. Ini kan konteksnya memasangkan AHY dengan Airlangga Hartarto," lanjutnya.


(maa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads