Kanit Reskrim Polsek Tapung, Iptu Lambok Hendriko membenarkan suami dan ketiga anak korban juga belum ditemukan.
"Bulan Mei lalu suami korban ditanya sama keluarganya, mana istrinya. Tapi dia jawab istrinya hilang sejak 21 Mei lalu," kata Iptu Lambok kepada detikcom, Rabu (9/6/2021).
Sejak dinyatakan hilang, keluarga korban mulai curiga. Apalagi, suami korban juga mengatakan sang anak nginap di rumah neneknya di Bangkinang, Kampar.
"Anaknya 3, ditanya di mana dan suaminya juga jawab di tempat neneknya. Keluarga yang curiga cari, tetapi tidak ditemukan di tempat neneknya," kata Lambok.
Galian Depan Rumah Korban
Kecurigaan semakin kuat, keluarga mulai mencari korban di sekitar rumah. Dalam pencarian, tercium aroma bau busuk dari halaman rumah korban di KM 9 Garuda Sakti. Bau tersebut bersumber dari galian di depan rumah.
![]() |
"Dari kecurigaan itu keluarga melaporkan ke kami. Kami turun ke lokasi, gali lubang yang dimaksud dan ditemukan mayat itu, masih pakai pakaian utuh," katanya.
Terkait keberadaan suami korban, Limbok memastikan suaminya belum ditemukan. Termasuk tiga anak korban setelah mayat korban dievakuasi ke RS Bhayangkara.
"Suami sama anaknya belum ketemu, ini masih kami dalami semua," kata Limbok.
Diketahui, Selasa (8/6) sekitar pukul 14.30 WIB penemuan mayat wanita membuat geger warga KM 9 Garuda Sakti. Mayat ditemukan dalam galian septic tank saat dievakuasi jajaran Polsek Tapung.
Simak juga '5 Warga Garut Tenggelam di Septic Tank, 3 di Antaranya Tewas':
(ras/isa)