'Moeldoko Effect' Disinyalir Dongkrak Elektabilitas PD di Survei Parameter

'Moeldoko Effect' Disinyalir Dongkrak Elektabilitas PD di Survei Parameter

Luqman Nurhadi Arunanta - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 18:41 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dituding hendak mengambil alih Partai Demokrat dan menjadi capres di Pemilu 2024. Moeldoko menjawab isu itu.
Moeldoko (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Hasil survei Parameter Politik Indonesia menunjukkan peningkatan elektabilitas Partai Demokrat (PD). Peningkatan itu disinyalir terjadi akibat efek konflik barisan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan kubu Moeldoko.

"Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada Partai Demokrat dan PKS. Meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat disinyalir akibat ingar-bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam acara rilis survei secara daring, Sabtu (5/6/2021).

Sebagai informasi, elektabilitas Demokrat pada survei Parameter Politik yang digelar Desember 2020 dan dirilis Februari 2021 berada di angka 6,0 persen. Elektabilitas Demokrat naik pada survei terbaru yang dirilis Parameter Politik, yakni 8,4 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Demokrat, PKS mengalami peningkatan elektabilitas. Adi menyampaikan PKS mengalami kenaikan akibat adanya pembelaan kelompok Islam yang merasa dimarginalkan.

"Sementara itu, PKS mendapatkan insentif elektabilitas akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarginalkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Adi menyampaikan faktor ketokohan menjadi alasan dominan dalam memilih partai. Dia menyampaikan faktor ketokohan yang kuat ini menjadi modal partai untuk menarik simpati pemilih.

"Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa membangun ketokohan yang kuat dan citra yang baik lebih perlu dilakukan partai politik untuk menarik simpati pemilih dibanding merumuskan visi-misi dan program yang brilian," ujarnya.

Sebelumnya, Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik. Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) menduduki posisi tertinggi, diikuti Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Survei digelar pada 23-28 Mei 2021 dengan metode telepolling menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan metode simple random sampling dari 6.000 nomor handphone yang sudah dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dan disesuaikan dengan proporsi populasi secara gender. Margin of error survei kurang-lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden dalam survei ini diberi pertanyaan 'Jika pemilu legislatif dilakukan saat ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?'. Berikut ini jawabannya.

PDIP 22,1%
Gerindra 11,9%
Golkar 10,8%
Demokrat 8,4%
PKB 8,2%
PKS 7,5%
NasDem 5,0%
PAN 4,3%
PPP 3,5%
PSI 1,6%
Perindo 1,5%
Hanura 0,9%
Berkarya 0,5%
Gelora 0,4%
Ummat 0,3%
PBB 0,1%
PKPI 0,1%
Undecided 12,9%

Tonton juga Video: Survei ARSC: Elektabilitas PDIP Teratas, Disusul Gerindra-PD

[Gambas:Video 20detik]



(run/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads