Sindiran dengan kalimat 'bismillah komisaris' ramai ditulis warga di Twitter. Kalimat itu dinilai sebagai sindiran atas kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR dari F-Demokrat Herman Khaeron. Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat ini menyebut sindiran itu muncul karena ada kebijakan berlebihan dalam penunjukan komisaris BUMN oleh Erick Thohir.
"Ada kebijakan yang berlebihan dalam menunjuk komisaris oleh Menteri BUMN, sehingga publik menanggapinya dengan berbagai reaksi, salah satu yang sedang viral adalah 'bismillah komisaris'," ucap Herman, kepada wartawan, Sabtu (5/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan telah menyampaikan kepada Erick bahwa jabatan komisaris BUMN tak terlalu penting. Dia menyebut harusnya komisaris BUMN dibatasi hanya dua orang.
"Saya sendiri dalam raker dengan Menteri BUMN menyampaikan, jika tidak terlalu pentingnya keberadaan komisaris BUMN, lebih baik dibatasi maksimum dua komisaris saja dan berkualitas. Toh, pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada direksi dan persetujuan Kementerian BUMN," ucapnya.
"Jabatan komisaris BUMN juga jangan dijadikan jabatan balas jasa tim sukses," sambung Herman.
Sebelumnya, muncul fenomena di media sosial, khususnya Twitter, yakni netizen ramai-ramai berdoa untuk menjadi komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Narasi yang dilontarkan pada umumnya berbunyi 'bismillah komisaris' sambil menyebut perusahaan pelat merah yang diinginkan.
Gerakan tersebut mencuat di Twitter setelah Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank ditunjuk sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero). Abdee Slank diketahui merupakan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Netizen tampaknya ingin menyindir pemerintah dengan memuji-muji kinerja pemerintah, lalu berdoa agar diangkat menjadi komisaris juga.
(haf/idh)