Politikus PDIP Anggap 'Bismillah Komisaris' Olok-olok Biasa

Politikus PDIP Anggap 'Bismillah Komisaris' Olok-olok Biasa

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 11:44 WIB
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Tsarina Maharani/detikcom)
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta -

Pengguna Twitter ramai-ramai menuliskan 'Bismillah komisaris' diikuti nama BUMN yang diinginkan sembari memuji-muji pemerintah. Ungkapan ini merupakan bentuk sindiran atas fenomena pendukung Jokowi yang mendapat kursi komisaris.

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai sindiran seperti 'Bismillah komisaris' hal biasa dalam politik. Menurutnya, hal tersebut tak perlu ditanggapi berlebihan.

"Dalam politik, olok-olok, sindiran, pasemon, geguyon, dan penggunaan diksi bersayap hal yang biasa dan tidak perlu menarik energi kita untuk menanggapinya secara berlebihan. Kita tangkap arah dan substansinya saja untuk ditindaklanjuti bila dipandang konstruktif dan korektif," kata Hendrawan saat dihubungi, Sabtu (5/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dia menilai penempatan komisaris harus didasari pertimbangan yang matang. Namun faktor relasi juga penting guna mengurangi ketidakpastian saat mengangkat seseorang menduduki sebuah posisi jabatan.

"Penempatan komisaris harus didasarkan atas pertimbangan yang matang. Faktor rekam jejak kompetensi dan kesesuaian dengan korporasi yang menjadi penugasan, tetap jadi pertimbangan penting. Faktor relasi penting, tapi bukan satu-satunya. Relasi penting karena mengurangi ketidakpastian ketimbang mengangkat orang yang tidak dikenal atau diketahui sebelumnya," ungkapnya.

Lihat juga Video: Addie MS Jelaskan Tudingan Iri dengan Jabatan Baru Abdee Slank

[Gambas:Video 20detik]



Bismillah Komisaris

Sebelumnya, muncul fenomena di media sosial, khususnya Twitter, yakni netizen ramai-ramai berdoa untuk menjadi komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Narasi yang dilontarkan pada umumnya berbunyi 'bismillah komisaris' sambil menyebut perusahaan pelat merah yang diinginkan.

Gerakan tersebut mencuat di Twitter setelah Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank ditunjuk sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero). Abdee Slank diketahui merupakan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Netizen tampaknya ingin menyindir pemerintah dengan memuji-muji kinerja pemerintah, lalu berdoa agar diangkat menjadi komisaris juga.

Halaman 2 dari 2
(rdp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads