Jiwa Pancasila Tecermin dari Unggahan TikTok dan Instagram

Jiwa Pancasila Tecermin dari Unggahan TikTok dan Instagram

Khoirul Anam - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 11:05 WIB
DPRD Jateng
Foto: DPRD Jateng
Jakarta -

Parlemen Jawa Tengah (Prime Topic) menggelar dialog bersama dengan mengangkat tema "Pancasila Sebagai Jiwa dan Spirit Pemersatu Bangsa". Adapun kegiatan berlangsung pada Jumat (4/6) lalu dan dihadiri oleh Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng Stephanus Sukirno; Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin; serta Dosen Pancasila Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Ani Purwanti.

Dalam acara tersebut, Ani Purwanti mengatakan bahwa rasa persatuan masih terasa kental dalam keseharian masyarakat. Dia mencontohkan, unggahan anak-anak muda dalam media sosial, TikTok maupun Instagram yang menyuarakan kemanusiaan dan persatuan. Hal ini, menurutnya, sudah mencerminkan jiwa Pancasilais yang tanpa disadari diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Juga, sebagai dasar negara, semua aturan pemerintah pusat hingga daerah mesti mengacu Pancasila. Karena Pancasila adalah sumber dari peraturan dan perundang-undangan," lanjut Ani dalam keterangannya, Sabtu (5/62021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Stephanus Sukirno juga menambahkan bahwa ciri khas masyarakat berpancasila tampak pada upaya untuk tetap melakukan gotong royong di masyarakat.

"Ciri khas Pancasila itu adalah gotong royong. Secara filosofis bagi orang Jawa, Pancasila itu dirumuskan dalam kalimat sederhana, 'Ngono yo ngono, nanging ojo ngono'," Stephanus dalam kesempatan yang sama.

ADVERTISEMENT

Adapun Haerudin juga sepakat bahwa nilai toleransi masih kental pada masyarakat Indonesia. Hal ini, kata dia, terlihat dalam perayaan Idul Fitri beberapa waktu lalu yang bertepatan dengan Kenaikan Isa Almasih. Masjid Al Hikmah yang berdampingan dengan Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan yang terletak bersebelahan di Jalan Kratonan Serengan Solo, Jawa Tengah, sepakat untuk menjaga toleransi perbedaan dalam kebersamaan melaksanakan shalat Idul Fitri dan ibadah Kenaikan Isa Almasih.

"Sudah seharusnya generasi ini memegang Pancasila. Tanpa itu, Indonesia akan tercerai-berai. Karena memiliki keberagaman agama, budaya, bahasa, suku, hingga adat-istiadat. Lima sila di Pancasila menjadi perekat perbedaan-perbedaan tersebut," terang Haerudin.

(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads