Bermodal Rp 200 Ribu Khalid Basalamah Memulai Dakwah Via YouTube

Bermodal Rp 200 Ribu Khalid Basalamah Memulai Dakwah Via YouTube

Deden Gunawan - detikNews
Jumat, 04 Jun 2021 11:43 WIB
Jakarta -

Ustaz Khalid Abdullah Basalamah mulai berdakwah di lingkungan kampus tempatnya mengajar di Makassar pada akhir 1999. Dia pertama menjadi khatib Jumat, menggantikan ustaz yang berhalangan hadir. Karena dinilai materi dan gaya penyampaiannya sangat baik, dia pun didaftar untuk rutin menjadi khatib.

"Iya, saya kemudian jadi rutin bahkan berceramah ke tempat-tempat lain," kata Khalid Basalamah dalam program Blak-blakan di detikcom, Jumat (4/6/2021).

Lambat laun, dia mulai memenuhi undangan untuk ceramah di televisi, mulai 2013. Bahkan ketika hijrah ke Jakarta, ada anggota jemaah yang biasa mengikuti pengajiannya menawarkan diri untuk merekam dan mengunggahnya di kanal YouTube.

"Saat itu ada salah satu sahabat saya Pak Diarto, beliau orang Jawa Timur yang datang ke pengajian. Lalu dia bilang 'Ustaz sepertinya ceramah yang disampaikan cukup bagus, sayang kalau nggak di-publish,'" kata Khalid menirukan ucapan Diarto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Khalid mengaku tidak mengenal YouTube. Apalagi para dai yang memanfaatkannya pun masih jarang. Setelah dijelaskan, dia pun menyetujui ide sahabatnya itu. Soal biaya produksi hingga mengedit dan mengunggahnya ke YouTube, Diarto cuma meminta Rp 200 ribuan.

"Saya setuju dengan biaya itu. Terus setiap kali ada ceramah saya dia (Diarto) yang shooting, edit, upload. Mungkin waktu itu kita bisa hitung pakai jari ya ceramah yang ada di YouTube, yang nonton juga kan cuma beberapa orang," tutur Khalid Basalamah.

ADVERTISEMENT

Tapi dalam beberapa tahun terakhir, hampir semua dai bahkan orang awam pun banyak yang aktif memanfaatkan YouTube. Pendakwah kelahiran Makassar, 1 Mei 1975 itu tercatat ada 1,82 juta subscriber di akunnya, Khalid Basalamah Official.

(ddg/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads