DPR Tak Boleh Tanya ke Condy, Yuddy Cibir Jubir Presiden

DPR Tak Boleh Tanya ke Condy, Yuddy Cibir Jubir Presiden

- detikNews
Rabu, 15 Mar 2006 15:27 WIB
Jakarta - Anggota Komisi I DPR Yuddy Chrisnandi kesal dengan Jubir Kepresidenan Dino Patti Djalal. Pasalnya Dino dianggap diskriminatif dan tidak akomodatif terhadap anggota parlemen yang ingin mengajukan pertanyaan kepada Menlu AS Condoleezza Rice.Ceritanya berawal ketika Condy selesai menyampaikan pidato dalam forum Indonesian Council on World Affairs di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/3/2006) pagi.Saat itu, kata Yuddy kepada wartawan di Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Soebroto, Dino yang menjadi pembawa acara memberikan kesempatan kepada audiens untuk menyampaikan pertanyaan. Namun tidak satu pun utusan anggota dewan yang hadir yang diberi kesempatan bertanya. Padahal mereka sudah berkali-kali mengacungkan tangan untuk menyampaikan pertanyaan.Karena kesal tidak diperhatikan Dino, Yuddy pun langsung berdiri dan berkata kepada Condy bahwa ia akan menyampaikan satu pertanyaan terakhir. Saat itu Condy sudah mengiyakan. Namun tiba-tiba Dino mengatakan, waktu bertanya sudah dialokasikan untuk orang lain, bukan untuknya.Seusai acara, Yuddy langsung mengutarakan kekesalannya kepada Dino. Saat itu Dino tidak dapat memberikan klarifikasi. Dino beralasan forum saat itu sangat ramai.Namun Yuddy tidak begitu saja menerima alasan Dino. Yuddy merasa aneh, sebab posisi anggota parlemen berada di bagian terdepan para undangan. Bahkan tidak hanya Yuddy saja yang mengacungkan tangan, anggota lain seperti Nusjahbani Katjasungkana, Effendy Simbolon, dan AM Fatwa juga mengacungkan jarinya, namun tidak diacuhkan Dino."Jadi ini seolah-olah sudah di-setting. Padahal saya sudah menyiapkan pertanyaan untuk kepentingan bangsa Indonesia," kata politisi Golkar ini.Rencananya, Yuddy akan mengajukan pertanyaan mengenai tanggung jawab AS terhadap banyaknya pelanggaran yang dilakukan PT Freeport Indonesia di Papua. Selain itu, dia juga ingin bertanya soal pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan AS di belahan negara di dunia. "Tapi ternyata tidak ada satu pun pertanyaan dari peserta yang menukik, dan ketika saya ingin bertanya malah diabaikan," tegasnya. (umi/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads