Jebolan Akmil 67 Sebut Pancasila Harga Mati, Ini Pesan untuk Generasi Muda

Jebolan Akmil 67 Sebut Pancasila Harga Mati, Ini Pesan untuk Generasi Muda

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Jun 2021 11:45 WIB
Jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1967
Jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1967 (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Kekal AMN 67 mengucapkan selamat hari ulang tahun (HUT) ke-76 Pancasila. Mereka mengajak generasi penerus bangsa untuk menjawab tantangan kemajuan zaman.

Kekal AMN ini merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1967. Di antaranya Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, Mayjen (Purn) YB Wirawan, Mayjen (Purn) Sudiotomo, Mayjen (Purn) Suparman, dan Mayjen (Purn) AM Effen.

"Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945, merupakan kesepakatan seluruh elemen pendiri bangsa Indonesia. Bukan versi siapa-siapa, bukan versi apa-apa pun, tapi versi seluruh rakyat Indonesia yang berikrar bersama," kata AM Hendropriyono dalam video yang diterima wartawan, Rabu (2/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video tersebut, Mayjen TNI (Purn) YB Wirawan mengatakan, generasi anak-anak para pendiri bangsa adalah generasi penerus. Semua sudah bermufakat pada tahun 1986, bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Sementara Mayjen (Purn) Sudiotomo menyebut generasi cucu-cucu para pendiri bangsa adalah generasi reformasi. Menurutnya, sekarang waktunya berbicara tentang nilai praktis Pancasila, yaitu aturan perundang-undangan nasional yang berlaku sebagai hukum positif di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

Mayjen (Purn) Suparman menambahkan, generasi penerus bangsa harus menjawab tantang kemajuan zaman. Dulu zaman berburu, kini serba internet bahkan intelegensia buatan. Semua harus bisa beradaptasi untuk bisa maju.

"Generasi canggah para pendiri bangsa adalah generasi zenith dan alfa. Semua harus mampu memenuhi tuntan masyarakat dunia untuk hidup dengan menjelajahi tata surya Bima Sakti," ucap Mayjen (Purn) Effen di kesempatan yang sama.

Di akhir video, AM Hendropriyono dan para jebolan Akmil 1967 menegaskan bahwa Pancasila adalah harga mati.

"Hidup Pancasila. Pancasila harga mati!," ujar mereka.

(hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads