Hari Lahir Pancasila, Monumen Pancasila Sakti Sepi Pengunjung

Hari Lahir Pancasila, Monumen Pancasila Sakti Sepi Pengunjung

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Selasa, 01 Jun 2021 10:55 WIB
Monumen Pancasila Sakti
Monumen Pancasila Sakti sepi pengunjung, Selasa (1/6/2021) (Adhyasta Dirgantara/detikcom)
Jakarta -

Hari Lahir Pancasila jatuh pada hari ini. Sejumlah warga berdatangan ke Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, namun situasi terpantau sepi.

Pantauan detikcom, Selasa (1/6/2021) pagi, suasana di Monumen Pancasila Sakti relatif sepi pengunjung. Sejumlah warga terlihat berolahraga di lokasi, seperti joging dan bersepeda.

Sejumlah warga terlihat mengunjungi tugu Monumen Pancasila Sakti dan Lubang Buaya. Mereka lantas berfoto dengan gaya hormat ke patung para jenderal yang gugur dibantai PKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pengunjung, Fadli (42), menjelaskan sengaja datang ke Monumen Pancasila Sakti untuk berolahraga sambil memperingati Hari Lahir Pancasila. Dia mengklaim baru pertama kali ke lokasi tersebut.

"Iya, cari momentum. Jadi hari libur, hari kita memperingati Hari Lahir Pancasila dan sembari olahraga. Kita datang ke sini lihat-lihat, memperingati kelahiran Pancasila. Momentumnya kan juga pas tempat Lubang Buaya. Jadi ya olahraga, ketemu teman-teman. Ya kita memperingati. Jujur saja saya baru pertama kali ke sini. Makanya jadinya hype-nya saya dapat," ujar Fadli saat ditemui.

ADVERTISEMENT

Fadli menegaskan pandemi COVID-19 tidak boleh menjadi penghalang dalam persatuan Indonesia, yang dia nilai kini lebih individualis lantaran hanya di rumah saja. Fadli berharap peringatan Hari Lahir Pancasila ini membuat Indonesia tetap bersatu.

"Ya dengan kondisi pandemi begini, udah setahun, kita harus tetap bersatu. Apalagi Pancasila ini salah satu pilar bangsa. Jadi ya kita sebagai generasi muda ya kita harus bisa saling memupu rasa Pancasilais kita. Jangan sampai tergerus dengan modernisasi. Apalagi pandemi ini mungkin bikin lebih individualis, karena kan nggak boleh ke mana-mana. Tapi kita harus tetap bersatu sebagai bangsa," katanya.

Kemudian, ada Kusnan Guntur (77), yang mengaku sebagai pensiunan ABRI Angkatan Darat. Kusnan menjelaskan setiap tahun berkunjung ke Monumen Pancasila Sakti untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

"Ke sini kebetulan kita memang sudah tahunan kalau tiap Pancasila selalu kemari dulu ramai-ramai. Memang saya tiap tahun pasti kemari karena saya mengingat jasa-jasa pahlawan kita dulu. Jenderal-jenderal dulu kan disadisin sama PKI. Ya saya kebetulan juga masih dinas waktu itu," ungkap Kusnan.

Dia berpesan kepada generasi muda untuk selalu memperingati Hari Lahir Pancasila.

"Ah, itu memang harus. Hari Pancasila itu memang harus selalu diingat dan diperingati. Apalagi sekarang Hari Pancasila itu sedang dibangkitkan kembali," tuturnya.

Sementara itu, pengunjung lain, Fauzi Julianto (33), mengatakan hanya ingin liburan ke Monumen Pancasila Sakti. Fauzi bersyukur kondisi di lokasi sepi.

"Lagi liburan, ke mana nih. Enaknya dekat dari rumah. Ya sudah, ke sini saja nyobain. Saya juga baru pertama kali ke sini soalnya. Sepi sih. Saya pikir ramai. Karena pandemi kali ya. Tapi enak sih sepi," imbuh Fauzi.

Untuk diketahui, Monumen Pancasila Sakti dibangun atas usulan Presiden ke-2 RI, Soeharto. Monumen ini bertujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman komunis.

Terdapat tujuh patung pahlawan dan Garuda sebagai lambang NKRI pada monumen ini. Ketujuh pahlawan yaitu Ahmad Yani, R. Suprapto, MT Haryono, Siswondo Parman, DI Panjaitan, Sutoyo Siswomiharjo dan Pierre Tendean Ajudan.

Monumen Pancasila Sakti ini menjadi saksi peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI. Monumen ini juga terdiri dari Museum Pengkhianatan PKI, Sumur Tua Lubang Buaya, Rumah Penyiksaan, hingga mobil-mobil peninggalan Pahlawan Revolusi. Pada peringatan Hari Lahir Pancasila, masyarakat tak jarang mengunjungi monumen ini.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads