Anies Apresiasi Menkes Minta Maaf soal Nilai E Penanganan Corona DKI

Anies Apresiasi Menkes Minta Maaf soal Nilai E Penanganan Corona DKI

Karin Nur Secha - detikNews
Jumat, 28 Mei 2021 18:33 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi permintaan maaf dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin terkait penanganan Corona (COVID-19) yang buruk di DKI Jakarta. Selain itu, Anies meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah cara penilaian kinerja dalam penanganan Corona di Indonesia.

"Penilaian dengan skema seperti yang sempat dikeluarkan oleh Wamenkes itu justru berisiko mengganggu kerja serius penanganan pandemi. Untuk itu, kami mengapresiasi klarifikasi Pak Menkes. Pak Menkes paham betul dan sudah terbiasa kerja berbasis sains dan bukti lapangan," kata Anies dalam keterangannya, Jumat (28/5/2021).

"Kami merasakan sekali, sejak Pak Menkes menjabat Desember 2020 lalu, kerja bersama kita jadi amat baik. Beliau cerdas, bijak, open minded, cepat sekali bekerjanya, dan selalu mengutamakan kolaborasi," tambah Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Anies menyampaikan bahwa Pemprov DKI terbuka untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Anies dengan senang hati akan berdiskusi mengenai standar baru dari WHO dalam melihat laju penularan pandemi dan respons daerah pada penanggulangan wabah COVID-19.

"Kami berharap, Kementerian dapat me-review kembali cara penghitungan kondisi risiko di situasi wilayah yang mana bukan sebagai penilaian kinerja COVID-19," ujar Anies.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalam hal treatment, keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) DKI Jakarta saat ini masih di kisaran 30%, padahal sekitar 20-30% RS DKI Jakarta merawat warga non-KTP DKI Jakarta. DKI Jakarta turut menyangga wilayah Bodetabek dalam penyiapan BOR untuk penanganan pandemi nasional.

Diberitakan sebelumnya, DKI Jakarta disebut mendapat skor E atau 'paling buruk' dalam penanganan Corona. Menkes Budi Gunadi Sadikin kemudian mengklarifikasi dan menyatakan permohonan maaf atas kesimpangsiuran tersebut.

"Saya juga menyampaikan permohonan maaf atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi bahwa indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya terbaik dan tenaga kesehatannya sudah melakukan hal-hal paling baik," kata Menkes Budi dalam konferensi pers di YouTube Kementerian Kesehatan, hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga mengapresiasi Pemda DKI dan seluruh aparat juga tenaga kesehatan yang sudah melakukan upaya maksimal dalam penanggulangan pandemi.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jumlah testing di DKI Jakarta juga sudah sangat baik dan lebih banyak jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

"Saya melihat bahwa banyak keunggulan yang sudah dilakukan teman-teman di DKI. Apresiasi saya pada aparat dan tenaga kesehatan di DKI," pungkasnya.

Simak video 'Permintaan Maaf Menkes Usai Heboh Penanganan Corona DKI Terburuk':

[Gambas:Video 20detik]



(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads