Sebanyak 13 ekor lumba-lumba terdampar di kawasan Pantai Batu Tumpeng, Klungkung, Bali. Dua di antaranya mengalami luka.
"Dua luka-luka. (Luka-luka) bagian mulutnya yang satu, yang lainnya luka pada bagian sirip," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Putu Widiada, saat dihubungi detikcom, Jumat (28/5/2021).
Lumba-lumba itu pertama kali ditemukan terdampar oleh warga pada Kamis (27/5) lalu. Warga lalu melapor ke petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mengevakuasi lumba-lumba tersebut, BPBD Kabupaten Klungkung bersama masyarakat sempat membuatkan kolam di pinggir pantai. Sekitar tengah malam, lumba-lumba itu dilepaskan ke laut.
Namun sekitar pukul 05.00 Wita pagi tadi, satu lumba-lumba yang mengalami luka pada sirip ditemukan terdampar lagi dalam kondisi mati. Kemudian 12 lumba-lumba lainnya tidak ditemukan ada yang terdampar lagi di pinggir laut.
Lumba-lumba yang mati tersebut telah diambil oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar untuk diautopsi. Autopsi dilakukan guna mengetahui penyebab hewan stres hingga terdampar.
Widiada menuturkan kejadian lumba-lumba terdampar ini diketahui oleh pihaknya setelah mendapat laporan dari warga. BPBD Klungkung mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 05.30 Wita.
Baca juga: Kala Lumba-lumba Terjebak di Empang Warga |
Mendapat laporan dari masyarakat tersebut, personel Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Klungkung bersama Balawista, TNI, Polri, serta Yayasan Bali Bersih berupaya menangani lumba-lumba tersebut.
"Tim melakukan pemindahan ikan lumba-lumba dengan perlahan menuju tempat yang lebih aman yang dilakukan oleh tim TRC dan Balawista BPBD Klungkung serta dibantu beberapa masyarakat," terang Widiada.
(nvl/nvl)