Menilik Syarat Prabowo Diusung PDIP di Pilpres 2024

Menilik Syarat Prabowo Diusung PDIP di Pilpres 2024

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 28 Mei 2021 11:50 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri selesai menggelar pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo berterima kasih mengundang Mega ke Hambalang.
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri (Foto: Grandyos Zafna/detikcom).
Jakarta -

Gerindra membeberkan peluang Prabowo Subianto, ketua umum mereka, maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 dengan sokongan PDI Perjuangan. Lantas apa yang harus dipersiapkan Gerindra mengingat pada Pilpres 2019 keduanya menjadi kompetitor?

"Yang pertama saat ini tuh Prabowo dan Gerindra harus membuktikan bahwa Prabowo itu layak dipilih sebagai presiden setelah apa yang dilakukan terhadap pendukung Prabowo di pilpres lalu, ini mesti ada kerja ekstra keras. Selama ini kan terbagi dua saja pendukung Jokowi dan Prabowo. Pendukung Jokowi solid dan Prabowo tinggal gimana konstituen Gerindra saja," kata pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, kepada wartawan, Jumat (28/5/2021).

Kemudian, Hensat mengatakan Gerindra juga harus meyakinkan partai politik lain untuk berkoalisi. Namun, Hensat meragukan hal itu, sebab partai terdekat Gerindra yakni PKS menurutnya terlihat enggan bekerja sama lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian yang kedua, Prabowo dan Gerindra harus meyakinkan parpol lain bahwa bekerja sama dengan Gerindra itu menguntungkan, kan sekarang sahabat dekat Gerindra, PKS saja nampaknya sudah tidak ingin lagi bekerja sama dengan Gerindra dan Prabowo," ujarnya.

"Sebab masyarakat kan melihat saat ini track record Prabowo itu dari tiga hal, pertama positifnya adalah dari berbagai survei dia termasuk menteri bekerja baik, kedua dari sejarah kompetisi Prabowo selalu kalah, wapres kalah sekali capres kalah dua kali," lanjut Hensat.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Hensat yakin kalau PDIP akan memperhitungkan elektabilitas semua tokoh, termasuk Prabowo, hingga mendekati pilpres.

"PDIP juga tidak akan kehilangan mahkota sebagai juara bertahan, pasti mereka akan berhitung siapa yang elektabilitasnya paling tinggi, kalau kita mengacu ke 2014 lalu elektabilitas Jokowi masih di bawah Prabowo tapi kemudian PDIP berani mencalonkan Jokowi dan menang," ujarnya.

"Bagaimana dengan Puan? Saat ini memang masih 1 persenan, tapi nanti pada saat sudah ditunjuk dan dipastikan PDIP, elektabilitas Puan bisa langsung naik," lanjut Hensat.

Duet Prabowo-Puan Terwujud di Pilpres 2024?

Hensat enggan berkomentar banyak, sebab PDIP memiliki strategi yang baik. Sehingga siapapun bisa didorong.

"Kalau sudah di setup Prabowo-Puan, kita tentu ingat bahwa 2004 digadang Prabowo-Megawati jadi kenyataannya berbeda. PDIP ini ahli strategi, mereka juga pasti tak akan menutup kemungkinan dengan nama-nama lain, siapapun bisa didorong PDIP," ujarnya.

Hensat mengatakan belum tentu juga PDIP legowo menjadi nomor dua. Apalagi PDIP merupakan partai pemenang di Pilpres 2019.

"Belum tentu PDIP legowo kalau Puan nomor dua sebagai partai pemenang pemilu. Untuk koalisi nanti di capres saat ini kalau ada yang berandai andai boleh-boleh saja, tapi pertarungan sesungguhnya ada di 2023," tuturnya.

(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads