Felicia Tissue akhirnya angkat bicara perihal hubungannya dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. Wanita berusia 26 tahun itu buka suara melalui kanal YouTube pribadinya, Rabu (26/5/2021)
Meski sudah 5 bulan putus hubungan, Felicia Tissue tetap tak kuasa menahan tangis saat mengungkap sejumlah hal di balik persoalan asmaranya yang kandas. Lulusan Singapore University of Social Science itu bahkan menyinggung nama Presiden Jokowi.
"Ini pertama kalinya saya memberanikan diri untuk berbicara di publik, untuk meluruskan hal-hal yang selama ini menjadi simpang siur, dengan tidak adanya kejelasan dan penyelesaian oleh pihak Bapak Jokowi dan keluarga," ujar Felicia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Felicia Tissue tak menyebut nama Kaesang langsung. Ia memilih menggunakan kata ganti yang menyinggung presiden. Beberapa pilihan kata ganti itu di antaranya 'putra bungsu Bapak Jokowi', 'putra Bapak Jokowi', dan 'putra beliau'. Kata-kata itu Felicia tegaskan saat mengungkap kronologi Kaesang menghilang dari kehidupannya.
"Pada akhir Desember 2021, putra beliau menelepon dan mengatakan secara langsung kepada saya keinginan untuk menikah dan sudah memberitahukannya kepada Bapak Jokowi. Putra beliau pun sudah meminta restu kepada orang tua saya. Dua minggu kemudian, putra beliau menghilang dan memblokir seluruh kontak seluler," ucapnya.
"Walaupun saya sangat terpukul, saya berusaha menegarkan diri dan mencari cara untuk mengetahui apa yang sebetulnya terjadi dan mencoba untuk menghubungi putra beliau dengan berbagai cara dan kepada keluarga Bapak Jokowi, tapi dengan sesatnya tidak ada satu pun yang merespons," tambah Felicia.
Meski demikian, Felicia Tissue berharap persoalan asmaranya dengan Kaesang Pangarep tidak dibesar-besarkan, apalagi disangkutpautkan dengan politik. Wanita yang kini bermukim di Singapura itu berharap masalahnya diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dengan keakraban tersebut yang dijalin sedemikian rupa, tentunya kehilangan mendadak putra beliau dari kehidupan saya bukanlah hal sepele yang bisa dipertimbangkan dan diperlakukan seperti beberapa hal politik yang sering waktu diabaikan dengan cara mendiam, tapi masalah saya ini harus diselesaikan secara kekeluargaan. No ifs and no buts (tidak ada jika dan tidak ada tapi)," pungkas Felicia Tissue.
(ids/ids)