Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Jakut) menyebut telah siap menghadapi banjir rob seperti prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pompa-pompa disebut telah diperiksa dan mayoritas siap.
"Pompa mobile kita sehat semua. Ditempatkan dititik rawan rob. Pompa stasioner pun sehat semua kecuali di Pinang, breaker-nya sedang diperbaiki," ujar Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, saat dihubungi, Rabu (21/2/2021).
Ali menyebut beberapa perbaikan pintu air dan tanggul telah dilakukan. "Perbaikan pintu air yang bocor dan tanggul di Pejagalan dan Kapuk Muara juga sudah selesai," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari usaha-usaha tersebut, Ali menyebut pihaknya sudah siap mengantisipasi banjir rob. Dia berharap tidak ada masalah selama masa banjir rob dari 26 sampai 31 Mei.
"Insyaallah tidak terjadi musibah banjir rob yang parah," katanya.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan fenomena gerhana bulan total atau Super Blood Moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum. Pasang air laut maksimum berpotensi menyebabkan banjir rob di sebagian wilayah pesisir di Indonesia.
"Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar-muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," demikian peringatan BMKG dalam keterangan tertulis di situsnya, Rabu (26/5/2021).
Berikut ini wilayah pesisir RI yang berpotensi dilanda banjir rob:
Sumatera Utara
Banten
Jakarta
Jawa Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Utara
Maluku
Papua
Banjir rob berpotensi terjadi pada 26-31 Mei. BMKG mencatat telah terjadi peningkatan tinggi gelombang hingga mencapai 3 meter di sejumlah perairan di Indonesia, di antaranya Laut Jawa, Laut Banda, Laut Flores, Laut Arafuru, perairan barat Sumatera, dan perairan selatan Jawa hingga NTT.
Tonton video 'Usai Gerhana Bulan, Waspada Banjir Rob di Jakarta 28 Mei':