Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan adanya banjir rob di beberapa kawasan, termasuk Jakarta. Sekretaris Komisi D DPRD DKI, Syarif meminta agar Pemprov DKI memperhatikan wilayah yang rawan banjir.
"Titik genangan rob itu kan tidak bergeser. Seperti Ancol, Muara Baru, Penjaringan. Titik itu harus dimitigasi tingkat gelombang bagaimana, kalau bisa diprediksi, syukur," ujar Syarif saat dihubungi, Rabu (26/5/2021).
Syarif pun meminta agar Pemprov DKI tanggap dan mengevakuasi warga sebelum banjir rob datang. Jangan sampai, warga baru dievakuasi setelah kondisi banjir parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daerah atensi, harus diperhatikan, seperti Pantai Mutiara, segera dievakuasi sebelum terjadi, enggak seperti yang sudah-sudah. Buru-buru setelah air datang baru evakuasi penduduk," katanya.
Pompa-pompa harus dinyatakan siap dan tidak rusak. "Rumah dan pompa mobile segera disiapkan di sana, fasilitas publik jangan terganggu," ujar Syarif.
Syarif sadar, ada kekurangan jumlah pompa di wilayah DKI. Untuk itu, fasilitas publik harus diutamakan.
"Untuk atensi kawasan, agak susah karena keterbatasan (jumlah pompa). Tapi, fasilitas publik terjaga dulu," ujarnya.
"Satu kawasan perumahan, didatangi dua, tiga empat (pompa) kurang. Kalau fasilitas publik terjaga, bisa kurangi risiko," ujarnya.
Menurut Syarif, banjir rob di Jakarta bisa dikurangi jika tembok di laut selesai. Sampai saat ini, Syarif masih menanti proyek itu selesai.
"Banjir rob itu dengan gaint seawall. Progresnya saat ini melambat," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan fenomena gerhana bulan total atau Super Blood Moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum. Pasang air laut maksimum berpotensi menyebabkan banjir rob di sebagian wilayah pesisir di Indonesia.
"Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar-muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," demikian peringatan BMKG dalam keterangan tertulis di situsnya, Rabu (26/5/2021).
Sumatera Utara
Banten
Jakarta
Jawa Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Utara
Maluku
Papua
Banjir rob berpotensi terjadi pada 26-31 Mei. BMKG mencatat telah terjadi peningkatan tinggi gelombang hingga mencapai 3 meter di sejumlah perairan di Indonesia, di antaranya Laut Jawa, Laut Banda, Laut Flores, Laut Arafuru, perairan barat Sumatera, dan perairan selatan Jawa hingga NTT.
Tonton video 'Usai Gerhana Bulan, Waspada Banjir Rob di Jakarta 28 Mei':