Jakarta -
Sejumlah kisah pilu kurir pengantar barang pesanan warga yang membeli dari toko online dengan metode cash on delivery (COD) alias bayar di tempat. Ada sejumlah cerita kurir yang diserang warga lantaran pesanan yang diantar dianggap tidak sesuai pemesanan. Yang terbaru kisah di Tangsel.
Kurir di Tangsel Diancam Samurai
Video menunjukkan seorang kurir diancam senjata tajam berupa samurai saat mengantarkan barang ke rumah warga di Tangerang Selatan (Tangsel) viral. Pria yang melakukan pengancaman itu telah ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikcom, Rabu (26/5/2021), dalam video dan narasi yang beredar, terlihat seorang pria memakai baju bertulisan 'Turn Back Crime' marah-marah ke seorang kurir karena pesanannya hanya berisi kertas kosong. Pria ini mengaku pernah tertipu saat memesan barang dan meminta kurir bertanggung jawab.
"Situ nggak balikin duit saya, situ bahaya!" ujar pria ini.
"Bahaya gimana, Pak?" balas kurir.
"Bahaya gimana, ente penipuan. Saya nggak mau tahu, ini kosong. Bapak tahu kan maksudnya?" timpal pria ini.
"Kalau Bapak mau laporin saya, silakan," ujar kurir.
"Bukan masalah laporin, balikin uang saya," jawab pria itu sambil masuk ke dalam rumah dan mengambil samurai.
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Jun Nurhaida Tampubolon mengatakan polisi telah mengamankan pria yang mengancam kurir dengan samurai, NDS (44). NDS, lanjutnya, masih dimintai keterangan di Polsek Ciputat Timur.
"Sudah, (NDS) sudah diamankan di Polsek langsung, kok. Begitu ada kejadian itu, nggak lama saya langsung arahkan untuk Buser mengarah ke sana. Sudah diamankan (NDS)," ujar Jun Nurhaida.
"(NDS) belum (ditetapkan menjadi tersangka), masih lidik dulu ya. Masih penyelidikan," tambahnya.
Dia menjelaskan NDS emosional karena barang yang dipesannya tidak sesuai. Karena emosional, dia melampiaskan kekesalannya kepada kurir.
"Ya yang saya dapat info dari dia karena saya langsung bicara, itu dia terbawa emosi, dia bilang ya. Dia terbawa emosi karena dia pesan barang tapi tidak sesuai dengan pesanannya, sehingga dia marah-marah sama kurir. Sementara kurir kan nggak bisa disalahin juga, dia kan hanya mengantar barang. Karena sudah telanjur bayar, dia minta uang kembali. Nah, itulah dia emosi, dia ambil samurai itu," tambahnya.
Jun Nurhaida mengatakan samurai NDS benar miliknya. Polisi masih mendalami dari mana NDS mendapat samurai itu.
"Ya samurai milik dia (NDS). Katanya sih samurai itu didapat waktu mengamankan apa, anak-anak atau apa waktu itu. Makanya ditaruh di rumahnya. Itu pengakuan dia sementara, ya. Iya masih didalami (kepemilikan samurai)," kata Jun Nurhaida.
Viral Emak-emak Ngamuk ke Kurir
Lini masa media sosial di Twitter heboh dengan munculnya video kemarahan seorang emak-emak kepada kurir. Video tersebut awalnya diposting di akun @bukuakik dan langsung menuai perhatian luas dari para netizen.
"Sabar banget bung kurir," tulis akun @bukuakik sembari menayangkan video bersangkutan, yang diunggah pada Sabtu (15/5) kemarin. Sejauh ini, video itu sudah dilihat sekitar 1,5 juta kali.
Dalam adegan video, tampak seorang wanita bergamis kuning memaki habis-habisan kurir di depannya karena merasa barang yang dibelinya tidak sesuai dengan pesanannya. Bahkan kalimat berjurus kasar pun dilontarkannya.
"Kalau ini sobek lu gue injek, kalau ini sobek lu yang gue mat**n," cetusnya sambil menudingkan tangannya ke arah sang kurir. Bahkan berkali-kali si emak-emak melontarkan kata 'gob**k'.
Sepertinya, barang itu dibeli dengan metode cash on delivery atau COD alias bayar di tempat setelah barang diterima oleh si pembeli. Namun karena pesanan tidak cocok, emak-emak yang belum jelas identitasnya ini langsung marah-marah pada kurir meski kurir ini hanya bertugas mengantarkan barang.
Netizen pun banyak yang melontarkan kecaman kepada si emak-emak. Mereka banyak yang menilai bahwa ibu ini sepertinya tidak mengerti konsep membeli barang secara COD.
Pemuda Bandung Semprot Mata Kurir Ponsel Pakai Cairan Cabai
Udet Rustiandi (30) terpaksa menjalani perawatan. Kurir pengantar pesanan barang via online itu disemprot cairan cabai oleh pelaku sekaligus pemesan.
Peristiwa itu berlangsung di Jalan Baladewa, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/4). Kala itu, Udet hendak mengantar barang pesanan dari pemuda inisial FS (25) berupa dua unit telepon genggam atau ponsel seharga Rp 10 juta.
"Sampai di alamat yang dituju, ternyata alamatnya fiktif," ujar Kapolsek Cicendo Kompol Edi Kusmawan di Mapolsek Cicendo, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jabar, Senin (16/4/2018).
Udet lalu menghubungi si pemesan. Korban diarahkan mengantar barang ke Jalan Baladewa di lokasi yang sepi. Tanpa ada perasaan curiga, korban lantas menuju ke tempat yang diarahkan.
Korban akhirnya bertemu dengan FS, yang tak lain adalah pelaku. Pemesan meminta korban membuka paket yang dipesannya.
"Tapi tiba-tiba saat sedang membuka, pelaku justru menyemprotkan cairan cabai ke arah mata korban, sehingga korban menjerit kepanasan. Pepper spray itu memang sudah disiapkan," tutur Edi.
Edi mengatakan pelaku tidak membayar terlebih dahulu sebelum barang dikirim. Pelaku berjanji membayar saat bertemu.
"Sistemnya COD. Tapi ketika sudah disemprot cairan cabai, justru pelaku membawa barang tanpa membayar," kata Edi.
Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak. Ternyata pelaku masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian sehingga mudah ditangkap.
"Dalam waktu lima jam, kami bisa menangkap pelaku di dekat TKP," ucapnya.
Dalam pemeriksaan, polisi menemukan barang berharga lain seperti senjata, kunci-kunci, hingga borgol. "Pengakuannya kalau barang tidak diberikan, korban akan diborgol dan diancam senjata tajam," ujar Edi.
Kini FS harus mendekam di rutan Mapolsek Cicendo. Polisi menjerat pria pengangguran itu dengan Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman 7 tahun bui.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini