Seorang guru SD di Jakarta Selatan menjadi sorotan setelah menyebar hoaks terkait eks mantan Presiden Israel Shimon Peres dan China. Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani menyebut seorang guru tak perlu menyebarkan sikap nyinyir atau julid.
Rani menyarankan adanya pembinaan berkala bagi seluruh guru. Guru SD yang menyebar hoax tersebut, menurut Rani, kurang perhatian dan sudah keluar dari jalur.
"Sepertinya memang harus ada pembinaan secara berkala kepada seluruh jajaran tenaga pendidik. Ibarat anak, kadang karena kurang perhatian, jadi sikap dan langkahnya terkadang keluar dari jalur," ujar Rani lewat pesan singkat kepada detikcom, Selasa (25/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rani mempertanyakan guru tersebut tidak pikir panjang sebelum memposting dan menyebarkan suatu informasi di aplikasi perpesanan. Rani meminta kasus ini diusut tuntas apakah murni kekhilafan guru atau ada kepentingan lain yang menunggangi.
"Saya percayakan kepada disdik untuk sanksi yang tepat. Yang pasti sementara dinonaktifkan dulu bila ada jabatan yang disandangnya. Bila hanya seorang pengajar, mungkin diistirahatkan sementara sampai proses pertanggungjawabannya jelas," imbuh Rani.
Rani juga mendorong guru-guru di Indonesia untuk menebar sikap-sikap yang dapat meningkatkan imunitas dan kebahagiaan.
"Nggak perlu juga menebarkan sikap kejulidan kepada anak-anak dan lingkungan sekolah karena anak-anak kita sudah cukup sedih dengan kondisi situasi pandemi yang membuat mereka sekolah dengan cara daring," tuturnya.
Hoax Guru Diungkap Ima
Hoax yang disebar guru SD itu diunggah oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Ima Mahdiah. Ima menampilkan tangkapan layar hoaks yang disebarkan sang guru SD. Di kalimat yang disebarkan sang guru terlihat kalimat yang menyinggung Shimon Peres dan China.
"Beberapa hari lalu saya melihat postingan ini di Twitter. Dan saya kaget seorang guru bisa memposting hal seperti ini di grup para guru DKI," ungkap Ima dalam cuitannya, seperti dilihat Selasa (25/5/2021).
"Bisa dibayangkan betapa bahayanya jika guru, yang seharusnya menjadi panutan, malah menyebarkan hoax seperti itu?" lanjutnya.
Terpisah, pejabat Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan pihaknya sudah turun tangan. Guru SD tersebut sedang diberi pembinaan oleh Disdik.
"Sudah dipanggil, sudah dibina oleh Bidang PPK Dan SD dan sanksinya masih proses," ujar Taga Radja Gah saat dimintai konfirmasi.
Simak video 'Israel Alami Kerugian USD 368 Juta Selama 11 Hari Perang':