Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan adanya 476 orang reaktif COVID-19 pascamudik Lebaran. Dari beberapa di antaranya, ada yang tertular pada saat silaturahmi Idul Fitri.
"Dari langkah-langkah penyekatan dan monitoring surveilans berbasis komunitas itu ada 476 sampai tadi pagi ya yang reaktif (COVID-19). (Sebanyak) 75 yang dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet, sisanya adalah isolasi di pemda masing-masing, kan ada tuh hotel yang disiapkan yang khususnya bagi mereka yang bergejala ringan," jelas Fadil Imran kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).
Klaster silaturahmi saat Idul Fitri 2021 menjadi salah satu penyebab penularan COVID-19 meningkat di DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga menjadi pelajaran, saya mengimbau kepada masyarakat seluruh DKI Jakarta dan sekitarnya bahwa apa yang menjadi kegundahan kita semua, apa yang menjadi penekanan pemerintah bahwa hati-hati dengan kerumunan, apalagi dengan adanya event silaturahmi benar-benar ada (klaster COVID)," jelasnya.
Micro-lockdown di Cipayung Jadi Role Model
Salah satu bukti nyata klaster COVID saat Lebaran ini terjadi di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Seluruh warga di RT 03 RW 03 Kelurahan Cilangkap dinyatakan positif COVID saat Idul Fitri yang lalu.
"Seluruh warga RT 03 RW 03 Cilangkap sekarang sudah ada di Wisma Atlet. Kita berharap ini akan memutus mata rantai penularan COVID-19 yang merupakan cluster pemukiman pada saat Idul Fitri kemarin," ungkapnya.
Penerapan micro-lockdown yang dilaksanakan oleh 3 pilar di Kelurahan Cilangkap tersebut diapresiasi Fadil Imran. Menurutnya, penerapan micro-lockdown bisa menjadi role model ke depan jika terdapat satu kampung yang tertular COVID-19.
"Saya mengapresiasi 3 pilar Kelurahan Cilangkap RT 03 RW 03 yang mampu mengidentifikasi secara dini peningkatan kasus lalu memutuskan mikro-lockdown. Ini menjadi pelajaran, menjadi role model bagaimana basis komunitas bekerja dengan baik, sehingga mereka yang positif bisa segera dilakukan treatment dengan membawa mereka ke RSDC Wisma Atlet," jelasnya.
Halaman selanjutnya, Jakarta Timur tertinggi COVID-19
Jaktim Tertinggi COVID-19
Selain itu, Fadil mengatakan, hingga saat ini, wilayah Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus aktif COVID-19 paling tinggi. Hal ini berdasarkan data yang dimiliki oleh Polda Metro Jaya.
"Yang kami monitor Jakarta Timur. Jakarta Timur dengan kasus aktif sampai dengan hari ini 2.900 kasus. Ini yang tertinggi di DKI di Jakarta Timur," kata Fadil.
Hingga saat ini Fadil menyebut kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta hingga 10.300 dan terakhir kemarin ada 897 kasus aktif terbaru. Adanya peningkatan tersebut, Fadil mengatakan, tidak perlu panik asal kasus aktifnya dapat termonitor dengan baik.
"Tapi dipastikan mereka bisa dapat treatment yang memadai sehingga itu tadi juga arahan saya kepada Bhabin begitu ada yang reaktif, cek rumahnya jangan sampai dia lakukan isolasi mandiri tapi rumahnya tidak layak untuk dilakukan isolasi mandiri. Mereka harus segara diboyong ke Wisma Atlet," ucapnya.
Fadil juga mengimbau masyarakat tetap memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) di basis komunitas. Dia juga mengatakan agar masyarakat tidak perlu dilarang beraktivitas tapi tetap disiplin prokes.
"Ya kalau orang dilarang-orang kan tidak ada gunanya. Lebih bagus dia silakan beraktivitas, silakan produktif tapi disiplin protokol kesehatan kemana-mana pake masker jaga jarak. Saya kira itu lebih penting," kata Fadil.