Pengejaran aparat TNI-Polri terhadap teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua terus dilakukan. KKB juga tak henti-hentinya menyerang aparat, baik dengan senjata api maupun senjata tajam.
detikcom, Sabtu (22/5/2021), merangkum serangkaian ketegangan yang terjadi antara TNI-Polri dan KKB sepekan terakhir. KKB yang berulah ini bersembunyi di wilayah pegunungan.
Dalam kurun waktu 15 hingga 21 Mei 2021, sebanyak tiga teroris KKB yang merupakan anak buah Lekagak Telenggen tewas oleh peluru tajam aparat. Sementara itu, dua prajurit TNI gugur oleh senjata tajam KKB dan empat lainnya luka-luka akibat diberondong timah panas yang ditembakkan KKB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabtu, 15 Mei
Petugas gabungan TNI-Polri menggerebek sebuah rumah adat Papua (honai) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak. Polisi mengamankan tiga orang dan menyita sejumlah barang.
Penggerebekan digelar pada Sabtu (15/5/2021) pukul 15.00 WIT. Honai yang digerebek berada di Kampung Ninggabuma, Distrik Gome.
Honai yang digerebek dicurigai sebagai tempat persembunyian teroris KKB pimpinan Numbuk Telenggen berdasarkan surat DPO (daftar pencarian orang) nomor 3/V/2021/Res. Kegiatan ini merupakan bagian dari penanganan kasus penembakan terhadap anggota Satbrimob, Bharada Komang.
Tiga orang yang diamankan berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41). Sedangkan barang yang disita antara lain senapan angin, amunisi kaliber 5,56, 4 buah handphone, 30 anak panah, dan beberapa dokumen tentang OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Ketiga orang yang diamankan itu telah dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, mereka merupakan warga Kampung Tegaloba.
Namun pihak keluarga membantah ketiganya merupakan anggota Nambuk Talenggeng. Menurut pihak keluarga, ketiganya memang pergi ke Kampung Ninggabuna.
"Proses penegakan hukum tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," ujar Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/5).
"Termasuk terhadap pemeriksaan orang yang diamankan, saksi, maupun yang bersangkutan sebagai tersangkutan sebagai tersangka tetap mendasari pemenuhan bukti permulaan yang cukup," imbuhnya.
Minggu, 16 Mei
Teroris KKB terlibat baku tembak dengan Satgas Nemangkawi TNI-Polri. Dua anggota KKB tewas.
Kontak tembak itu terjadi di jembatan Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Puncak, Papua, pada Minggu (16/5), pukul 03.19 WIT. TNI-Polri menembak tiga teroris KKB kelompok Lekagak Talenggen dengan dua orang di antaranya tewas dan satu orang melarikan diri dengan kondisi tertembak.
Setelah penembakan tersebut, Satgas Nemangkawi melakukan penyisiran dan menemukan sejumlah barang bukti. Petugas menemukan dua mayat anggota KKB, 1 pucuk senjata organik jenis Moser 7,62, 1 buah HT, amunisi 17 butir, 4 selongsong peluru, 1 bendera Bintang Kejora, hingga uang Rp 14.400.000.
Kamp Mayuberi saat ini dikuasai TNI-Polri. Satgas terus berupaya mengejar kelompok teroris yang saat ini berada di zona MINI (Mimika, Intan Jaya, Nduga, dan Ilaga/Puncak).
"Situasi di kota Kabupaten Puncak, Distrik Ilaga kota, saat ini sangat kondusif. Aktivitas warga seperti biasa, baik kegiatan ibadah gereja maupun kios-kios di pasar ramai penjual dan pembeli," ujar Iqbal. Tidak ada korban dari masyarakat dan TNI-Polri dalam kontak tembak ini.
Simak KKB sebar info hoax TNI tembak 3 perempuan Papua di halaman selanjutnya.
Saksikan video 'Hoax-hoax Teroris OPM untuk Sudutkan TNI-Polri':
Senin, 17 Mei
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III meluruskan informasi bohong (hoax) bahwa ada tiga wanita di Kabupaten Puncak, Papua, tewas ditembak militer Indonesia. Kabar itu beredar dari pemberitaan sebuah media online.
"Tidak ada kejadian seperti yang diberitakan," ujar Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa.
Kabar hoax tersebut disebarkan Organisasi Papua merdeka (OPM). Suriastawa mengatakan kelompok teroris OPM didukung front politik dan klandestin di antaranya jurnalis, media, dan pegiat media sosial (medsos) yang aktif menyebarkan hoax untuk menyudutkan pemerintah.
"Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru, dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apa pun," tambahnya.
Hoax ini juga ikut disebarkan aktivis pro-Papua merdeka, Veronica Koman, lewat medsos Twitter. Suriastawa mengatakan hoax ini disebarkan pendukung teroris OPM untuk memfitnah tim gabungan TNI-Polri.
"Itu memang link mereka, setidaknya ada 2 media online yang pemrednya sangat intens hubungan dengan si Koman itu. Setiap propaganda yang dimuat media pendukung kelompok teroris OPM ini selalu jadi bahan tweet-nya," ujar Suriastawa.
Menurutnya, penggalangan opini lewat hoax ini dibuat untuk menarik perhatian publik. Selain hoax militer menembak tiga wanita, pendukung teroris OPM menyebar fitnah soal hancurnya Gereja Kingmi, yang tujuannya memprovokasi jemaat gereja, baik lokal, nasional, maupun internasional.
Selasa, 18 Mei
Dua prajurit TNI diserang orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Papua. Dari informasi yang diterima detikcom, prajurit TNI yang gugur bernama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Alif, anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dari Yonif PR 432/WSJ.
Pelaku penyerangan merampas senjata laras panjang jenis SS2 V1 kaliber 5,56 milik kedua prajurit TNI itu. Saat ini kedua prajurit TNI telah dievakuasi.
"Penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Bandara Nol Goliat Dekai, Yahukimo, menyebabkan dua orang anggota dari Satgas Pamrahwan Yonif R 432 meninggal dunia," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa keesokan harinya.
Kedua prajurit diserang menggunakan senjata tajam.
Simak KKB tembaki lagi TNI hingga 4 prajurit terluka di Pegunungan Bintang di halaman selanjutnya.
Rabu, 19 Mei
Sebanyak empat anggota TNI dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK mengalami luka tembak ketika dihadang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua. Empat prajurit tersebut merupakan satgas pengamanan daerah rawan.
Empat prajurit TNI itu dihadang saat melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (18/5/2021) malam.
"Memang benar ada insiden di Kabupaten Pegbin yang menyebabkan empat personel TNI yang tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan terluka," kata Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Christian Ireuw saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (19/5) pagi, seperti dilansir Antara.
Bukan hanya serangan fisik, TNI-Polri juga disebut mengalami serangan dengan hoax. Kali ini OPM menyebar hoax TNI melakukan serangan udara terhadap rumah warga dan gereja di sipil di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Hoax, mereka (kelompok teroris OPM) memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Sengaja dilakukan untuk menutupi aksi-aksi terornya," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa kepada wartawan
Dia mengatakan juru bicara kelompok teroris TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan helikopter milik TNI AU membombardir warga dan gereja di Dolinggame dengan 40 roket.
Suriastawa mengatakan kelompok teroris OPM telah membakar bekas bangunan PT Unggul di Kampung Kimak pada Minggu (16/5) dan rumah warga di Kampung Paluga pada Senin (17/5). Pembakaran itu dilatarbelakangi konflik antara kelompok teroris Goliat Tabuni dan kelompok teroris Lekagak Talenggen
"Kejadian ini, diputarbalikkan faktanya oleh mereka dan seperti biasanya di-hoax-kan bahwa yang melakukan adalah aparat TNI-Polri," ujar Suriastawa.
Dia juga meluruskan soal foto selongsong yang dinarasikan sebagai selongsong rudal helikopter. Dia mengatakan faktanya, selongsong tersebut ialah selongsong pelontar granat dari persenjataan sesuai dengan SOP yang dimiliki pasukan TNI dalam suatu operasi.
"Itu selongsong pelontar granat. Kemungkinan besar dari penyergapan terhadap pos tinjau kelompok teroris OPM di Kampung Mayuberi Distrik Ilaga pada Minggu (16/5) yang menewaskan dua teroris OPM," ungkapnya.
Simak satu anak buah Lekagak Telenggen tewas ditembak aparat di Ilaga pada halaman berikutnya.
Jumat, 21 Mei
Kontak tembak personel TNI-Polri dengan kelompok teroris bersenjata terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Dalam peristiwa tersebut, seorang anggota teroris KKB Papua tewas ditembak.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy mengatakan baku tembak terjadi pada siang hari sekitar pukul 12.30 WIT.
"Kontak tembak TNI-Polri dengan kelompok teroris Lekagak Telenggen di Kampung Maki, 1 teroris (KKB) tewas," kata Kombes Iqbal saat dimintai konfirmasi.
Terkait kekuatan KKB, Polri membeberkan jumlahnya sekitar 150 orang. "Seperti kita sampaikan, kurang-lebih 150 orang, ya. Jadi kurang-lebih, anggota KKB itu 150 orang yang militan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di kantornya, Rabu (19/5).
Selain 150 orang itu, Ramadhan menyebut anggota KKB Papua hanyalah simpatisan. Namun dia belum bisa memastikan jumlah simpatisan KKB.
Ramadhan juga menyinggung peristiwa tewasnya dua anggota TNI oleh KKB kemarin. Dia mengatakan ada 20 anggota KKB yang terlibat dalam pembunuhan itu.
"Kami sampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi pada 18 Mei 2021, di mana korban dua meninggal dunia. Yang diserang menggunakan sajam dan anggota yang bertugas sedang melakukan pengamanan terhadap pembangunan di bandara tersebut. Diduga pelakunya kurang-lebih 20 orang. Dan saat ini TNI-Polri masih melakukan pengejaran," jelas Ramadhan.