Tanggal 21 Mei menjadi waktu yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Di hari tersebut, tepatnya tahun 1998 Indonesia mengalami reformasi setelah periode kekuasaan Orde Baru berakhir.
Di tahun 2021, peringatan Hari Reformasi mengangkat tema 'Mari Mewujudkan Bangsa Indonesia yang Adil, Sejahtera dan Makmur'. Tema ini menekankan agar semangat perjuangan nasional dapat mengajarkan setiap warga negara untuk selalu optimis dalam menghadapi masa depan yang adil, sejahtera, dan makmur.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memiliki keterikatan dengan peristiwa reformasi. Reformasi mewarnai perjalanan politik pria asal Jombang ini. Mulai dari menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dapat dikatakan, karier politik pria yang akrab disapa Cak IMin bersamaan dengan lahirnya era reformasi. Saat reformasi tahun 1998 terjadi, ia menjabat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Di tahun 1998 itu pula, Cak Imin bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Saat itu ia ditunjuk sebagai sekretaris jenderal (Sekjen). Setelah itu Cak Imin mulai terjun ke politik praktis sebagai wakil rakyat, menteri hingga memimpin PKB saat ini.
Dalam memperingati Hari Reformasi kali ini, Wakil Ketua DPR RI ini mengingatkan kembali semua elemen bangsa bersatu mencapai tujuan bersama.
"Memperjuangkan hak-hak masyarakat,semangat kebersamaan dan saling membantu menjadi prioritas kita saat ini di tengah kesulitan yang dialami bangsa kita," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).
Menurut Cak Imin, banyak capaian yang sudah diraih Indonesia sebagai berkah dari reformasi, seperti era keterbukaan politik yang ditandai dengan semakin bebasnya publik menyuarakan aspirasi dan sikap politiknya. Namun, hal tersebut dirasa masih belum cukup untuk menjawab kebutuhan pada sejumlah aspek penting kehidupan.
"Reformasi seharusnya tidak hanya bermakna pada bidang politik, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada bidang-bidang penting lainnya seperti ekonomi, sosial dan religi. Semangat reformasi perlu terus digaungkan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur secara merata," papar Cak Imin.
Ia pun berharap momen lahirnya reformasi dapat dimaknai sebagai lahirnya kembali bangsa Indonesia yang utuh menyatu, sehingga kata 'kita' lebih banyak diutarakan ketimbang kata 'kami'. Reformasi, tegas Cak Imin, harus dimaknai sebagai kelahiran satu visi bangsa Indonesia yang lebih inklusif.
(fhs/ega)