Mendes Harap UNY Proaktif Ambil Peran untuk Terjun Langsung ke Desa

Mendes Harap UNY Proaktif Ambil Peran untuk Terjun Langsung ke Desa

Inkana Putri - detikNews
Jumat, 21 Mei 2021 18:12 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat berbicara di Dies Natalies UNY. Dalam acara tersebut, ia berkapasitas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan Alumni UNY.
Foto: Kemendes PDTT
Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menghadiri Dies Natalis ke-57 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Ruang Sidang Utama Rektorat. Di kesempatan tersebut, Abdul Halim mendorong UNY untuk meningkatkan prestasi dan peringkat, baik di level nasional maupun internasional.

Adapun sejak 2020 hingga April 2021, UNY telah mencapai berbagai indikator kinerja, antara lain peningkatan kualitas pendidikan; peningkatan relevansi dan produktivitas penelitian dan pengembangan; peningkatan relevansi dan produktivitas pengabdian pada masyarakat; dan peningkatan relevansi, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM).

UNY juga meraih peningkatan kualitas kemahasiswaan dan alumni; penguatan kapasitas inovasi dan kewirausahaan; peningkatan kualitas tata pamong, layanan, dan kerja sama; peningkatan kinerja dan akuntabilitas keuangan; penguatan prasarana dan sarana pendukung; serta terwujudnya kualitas layanan dan dukungan yang tinggi pada semua unit berbasis TIK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pun demikian dengan capaian kinerja prioritas bidang, mulai dari bidang akademik, bidang umum dan keuangan, bidang kemahasiswaan dan alumni, maupun bidang perencanaan dan kerja sama," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).

Di samping itu, di tahun 2020, peringkat UNY mengalami peningkatan dari tahun 2019. Namun, masih terdapat beberapa versi pemeringkatan yang belum tercapai, yang ke depan akan segera dicapai.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, Abdul Halim mengimbau agar UNY dapat kerja lebih keras dan lebih cepat, serta meningkatkan soliditas civitas akademika. Dengan demikian, peringkat UNY dapat terus meningkat dari semua versi pemeringkatan universitas.

Meski telah memiliki berbagai pencapaian, Abdul Halim mengingatkan agar UNY tak hanya mengejar peringkat di kancah nasional maupun Internasional saja. Ia pun meminta agar UNY tak melupakan dan mengabaikan rakyat melalui implementasi amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"UNY harus lebih proaktif mengambil peran untuk terjun langsung ke desa. Di antaranya dengan mengambil bagian dalam upaya bersama mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, yang dalam konteks pembangunan Desa disebut SDGs Desa," tegas Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Menurut Abdul Halim, upaya tersebut dapat dilakukan dengan menjadi pusat unggulan (center of excellence) di bidang keilmuan sesuai dengan kompetensi inti (core competence). Dalam hal ini, UNY perlu mengarusutamakan SDGs Desa dalam proses pendidikan/pengajaran, menjadi mitra desa, pemerintah pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan lainnya dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan SDGs Desa.

Soal dharma pendidikan, Mantan Ketua DPRD Jombang ini menyebut pihak UNY perlu mempraktekkan dalam pembentukan kurikulum. Dengan demikian, ini akan memungkinkan lahirnya pemimpin lokal di desa meliputi kepala desa yang visioner, perangkat desa yang andal bekerja, kader pemberdayaan masyarakat yang mampu mendampingi desa, hingga perempuan penggerak perekonomian desa yang gigih menggerakkan ekonomi warga.

"Dharma penelitian UNY harus mampu mendeteksi permasalahan yang riil dirasakan warga desa," ungkapnya.

Ia menambahkan UNY juga perlu memperluas cakupan penelitian sampai pada penciptaan teknologi tepat guna, yang dapat dipraktekkan langsung di desa. Menurut Abdul Halim, langka ini akan meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan desa maupun produktivitas warga.

Selain itu, ia pun mengingatkan UNY untuk dapat mempersiapkan diri dan menjadi pelopor serta penggerak utama dalam upaya rekognisi pembelajaran lampau bagi para pemimpin desa hingga pengurus Bumdes. Hal ini sesuai dengan PP Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang membuka penyandingan, penyetaraan pengalaman, dan pengintegrasian kerja di desa ke dalam institusi pendidikan.

Sementara itu, Peraturan Menristekdikti Nomor 26 tahun 2016 menunjukkan, penyetaraan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Adun wujudnya adalah pengakuan capaian pembelajaran, yang diperoleh dari pengalaman kerja sebagai kredit kuliah dalam pendidikan formal.

Bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Pengurus Bumdes dan Pendamping Desa, Abdul Halim menjelaskan bukti capaian pembelajaran dapat berupa dokumen peraturan desa tentang APBDes, anggaran pro perempuan, kegiatan bagi keluarga miskin, laporan keuangan serta hasil audit kabupaten.

Selain itu, capaian juga dapat berupa sertifikat juara, penghargaan sampai surat keterangan sebagai koordinator antar desa selevel kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Dengan demikian, RPL sarjana akan dapat ditempuh oleh 44.767 kepala desa, 46.983 sekretaris desa, 31.147 pengurus Bumdes, dan 8.241 pendamping desa yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas.

"RPL pascasarjana akan terbuka bagi 19.441 kepala desa, 24.470 sekretaris desa, 15.477 pengurus Bumdes, dan 26.977 pendamping desa yang telah lulus diploma dan sarjana," katanya.

Dalam acara tersebut, Abdul Halim pun turut menyaksikan pemberian penghargaan kepada dosen terbaik, pengabdian dosen 40 tahun dan penghargaan MURI untuk dosen UNY. Dirinya juga mengapresiasi para civitas akademik yang telah berkontribusi dalam pendidikan di Indonesia.

"Saya sampaikan terima kasih kepada civitas akademika Unesa, khususnya Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah bekerja keras penuh dedikasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan melayani kemanusiaan," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut Abdul Halim hadir dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan Alumni UNY. Turut hadir dalam acara ini, Nyai Lilik Umi Nasriyah, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Harlini Sulistyorini dan Direktur Perencanaan Teknis PEI Adityawarman.
Di acara tersebut, Gubernur DI Yogyakarta Sri Hamengkubuwono X juga turut membawakan orasi ilmiah soal renaisans Yogyakarta.

(ncm/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads